Gempa dengan kekuatan magnitudo 7,8 baru saja terjadi di Turki, pada Senin (6/2/2023) waktu setempat. Gempa yang disebut mematikan oleh para pakar ini diperkirakan menelan korban jiwa hingga ribuan orang.
Lalu, kenapa disebut sebagai gempa mematikan? Pakar geologi menjelaskan jika gempa di Turki bersumber dari sesar dangkal yang berada dekat dengan pemukiman. Menurut data lembaga pemantau geologi AS (USGS), pusat gempa atau episenter berada di 23 kilometer timur Nurdago, Provinsi Gaziantep, Turki.
USGS juga mencatat setidaknya ada 24 gempa susulan yang terjadi di sepanjang Patahan Anatolia Timur (East Anatolian Fault). Daerah tersebut pun dikatakan memang merupakan wilayah yang rentan terhadap aktivitas seismik.
Patahan Anatolia Timur sendiri merupakan patahan celah lurus (strike-slip fault) yang banyak memiliki lempengan bebatuan yang solid, bergerak ke atas dan saling berlawanan di sepanjang garis vertikal patahannya.
Dengan begitu, wilayah tersebut dapat menyebabkan tekanan hingga salah satu lempeng tergelincir dalam gerak horizontal. Akibatnya, gerakan tersebut melepaskan jumlah tekanan yang luar biasa yang bisa menyebabkan gempa.
Sedangkan panjang Patahan Anatolia Timur mencapai 700 km yang lokasinya berada di antara lempeng Anatolian dan Arabian atau berada di dekat Lipatan Bitliz-Zagros serta Lipatan Kaukasus.
Jika melihat sejarahnya, gempa parah yang pernah terjadi karena patahan ini yaitu pada 1789 (magnitudo 7,2), 1874 (magnitudo 7,1), dan 1875 (magnitudo 6,7). Setelah itu, gempa tidak pernah melebihi magnitudo 7.
“Meski kecil secara ukuran, Patahan Anatolia Timur menunjukkan kompleksitas perilaku geografis seperti yang lainnya semisal Patahan Alpine di Selandia Baru, Patahan San Andrea (Amerika Serikat), dan Patahan Anatolia Utara,” tulis jurnal Geophysical International, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Sekedar informasi saja, gempa dahsyat yang terjadi di Turki ini juga terjadi hingga Suriah dengan kekuatan magnitude 7,6. Saat ini, media pemerintah dan sumber medis melaporkan sedikitnya yang baru dievakuasi sebanyak 819 orang tewas di bagian Suriah, sementara di Turki telah mencapai 1.498 korban jiwa.
Korban gempa mematikan ini diperkirakan akan terus bertambah seiring upaya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimpa puing-puing.