Tau nggak sih, Sob kalau ada wilayah di Bumi yang menjadi titik paling banyak menerima cahaya Matahari yang sebanding dengan permukaan Venus? Bukan-bukan, salah jika kamu menjawab daerah gurun di Timur Tengah.
Menurut para peneliti dari berbagai universitas dan lembaga meteorologi dunia dalam jurnal Bulletin of the American Meteorological Society yang diterbitkan pada 3 Juli 2023 lalu, disebutkan bahwa lokasi Gurun Atacama, Andes, Chili menjadi titik di Bumi yang paling banyak menerima cahaya Matahari.
“Pengukuran kami memvalidasi prakiraan satelit yang menunjuk Altiplano, Gurun Atacama, sebagai wilayah yang paling banyak terkena radiasi di Bumi,” tulis keterangan resmi para peneliti seperti dikutip CNN pada Rabu (26/7).
Yups, wilayah Gurun Atacama pun disebut juga sebagai wilayah cerah, dingin, dan kering yang berada di ketinggian sekitar 4.000 meter dari permukaan laut. Wilayah ini pun menjadi tempat yang paling banyak menerima sinar matahari daripada tempat-tempat ketinggian lainnya di Bumi.
Bagaimana cara mengukur penerimaan cahaya Matahari tersebut?
Dijelaskan, para ilmuwan mengukurnya berdasarkan radiasi Matahari (keluaran energi cahaya dari Matahari ke Bumi). Dan diketahui radiasi Matahari yang didapat sebesar 2.177 watt per meter persegi.
Sebagai perbandingannya adalah radiasi di bagian atas atmosfer Bumi adalah sekitar 1.360 watt per meter persegi. Jumlah tersebut dikatakan juga sama seperti radiasi yang diterima ketika berdiri di Venus saat musim panas.
“Ini sebenarnya adalah radiasi yang akan Anda terima di musim panas jika Anda berdiri di Venus,” ujar Raul Cordero, penulis utama studi dan ahli iklim dari University of Groningen, Belanda, kepada The Washington Post.
Selain itu, seorang ilmuwan atmosfer di NASA yang tidak terlibat dalam penelitian yakni Seiji Kato menjelaskan bahwa faktor ketinggian wilayah Gurun Atacama menjadi berpengaruh terhadap jumlah paparan Matahari di wilayah tersebut. Alasan lain wilayah Altiplano di Chili mendapat cahaya yang lebih banyak dari daerah lain di Bumi karena berada di Belahan Bumi Selatan.
“Lokasi dengan ketinggian tinggi yang berada di atas lapisan uap air dan memiliki lebih sedikit awan dan aerosol akan menerima lebih banyak sinar Matahari,” jelas Kato.
Sekedar informasi saja, Gurun Atacama sendiri merupakan gurun tertua di Bumi, gurun terkering di luar kutub, dan sebagai tempat paling jernih untuk melihat malam.