Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) terus melakukan pengembangan teknologi ban tanpa udara yang akan digunakan di berbagai kendaraan tempur dan kendaraan biasa.
Pengembangan teknologi ban tanpa udara yang dikerjakan oleh siswa dan siswi Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD ini diketahui telah melakukan serangkaian uji coba di Indonesia sejak 2019.
Uji coba tahap pertama sendiri disematkan pada sikap kabin ganda dan memastikan ban tersebut anti bocor. Komandan Poltekad TNI AD, Brigadir Jenderal Nugraha Gumilar mengatakan, jika ban ini mampu menahan beban dua hingga empat ton.
Selain itu, pada uji coba jalan mengitari area perkotaan Batu, Jawa Timur pada Juli 2020 lalu, diketahui jika ban dapat menggelinding dengan kecepatan rata-rata 40-50 km per jam. Kelebihan lain dari ban tanpa udara buatan TNI AD ini adalah kebal terhadap benda tajam maupun peluru dengan kaliber 5,6 mm.
“Kalau di perkotaan sudah diuji coba hampir dua jam tidak ada masalah. Nanti kami ingin coba lagi misalnya di jalan tol dengan kecepatan sekian, durasi berapa jam. Kami ingin tahu kalau kondisi panas sekali ban kuat atau tidak. Jadi kami akan terus kembangkan,” ujar Komandan Poltekad TNI AD, Brigadir Jenderal Nugraha Gumilar seperti dikutip CNN Indonesia pada Rabu (13/10/2021).
Diketahui, ban kendaraan yang dibuat TNI AD ini menggunakan bahan polyurethane yang kuat namun elastis, sehingga mampu meredam getaran. Ban masa depan ini juga menggabungkan pelek custom dan jari-jari yang terbuat dari bahan khusus sesuai as roda.
Rencananya, ban buatan Poltekad TNI AD akan diproduksi massal dan ditargetkan bisa dipasarkan serta digunakan oleh masyarakat umum.
Di sisi lain, salah satu merk ban ternama, Michelin juga sedang melakukan pengembangan ban tanpa udara untuk masa depan. Ban buatan Michelin diklaim mampu bertahan lebih lama dari ban konvensional. Dan pengemudi dapat mengganti karet tapak pada bagian lingkar luar ban jika ban sudah haus.