Di 2020, terungkap data dari ITC Trademap bahwa Indonesia menjadi eksportir minyak sawit terbesar di dunia dengan pangsa pasar mencapai 31 persen. Produk dari industri sawit Indonesia diketahui sebagai komoditas yang paling produktif menyumbang 42% dari total suplai minyak nabati dunia. Sedangkan pertumbuhan permintaan minyak nabati dunia meningkat 8,5 juta metrik ton setiap tahun.
Dan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pula, nilai ekspor produk sawit di dua dekade terakhir dengan laju pertumbuhannya yang mencapai 2.000 persen per tahun ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Eksistensi industri sawit di Indonesia memang tidak main-main tampaknya.
Sekilas Industri Sawit
Industri sawit ini mengolah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit yang kemudian bisa dijadikan bahan baku minyak goreng. Kelebihan dari minyak goreng atau minyak nabati dari kelapa sawit ini adalah selain harganya yang murah, rendah kolesterol juga mempunyai kandungan karoten yang tinggi.
Produk dari industri sawit lainnya ialah bisa diolah menjadi bahan baku margarin, lalu bisa pula menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika.
Sisa pengolahan kelapa sawit yang masih potensial biasanya juga dijadikan bahan campuran makanan ternak hingga difermentasikan menjadi kompos.
Industri Sawit Menambah Devisa Negara
Mengutip laman Palm Oil Indonesia, industri sawit Indonesia bisa menambah devisa negara lewat ekspornya yang ujungnya bisa membantu ketidakstabilan ekonomi negara di kala pandemi Covid-19.
Di 2020, nilai ekspor produk sawit (sudah termasuk CPO /crude palm oil, RPO, Crude dan Refined PKO, biodiesel, dan oleokimia) mencapai US$22,9 miliar atau sebesar Rp 321,5 triliun. Devisia ini bahkan lebih tinggi dari sebelum adanya pandemi dan penghambatan kegiatan operasional industri lainnya. Di 2019, nilai ekspor hanya mencapai US$ 20,2 miliar.
Sedangkan di 2021, periode Januari – Agustus 2021, nilai ekspor sawit tercatat mencapai US$ 23,4 miliar. Lebih tinggi 71,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020
Maka tak heran, produk sawit kemudian menyandang predikat sebagai kontributor utama ekspor indonesia. Lebih dari devisa ekspor yang dihasilkan oleh produk migas dan tambang.
Bantu Negara Pecah Rekor Hingga Tuntaskan Pengangguran
Selain meningkatkan devisa negara, ekspor produk sawit juga membantu negara memecahkan rekor surplus neraca perdagangan tertinggi pada tahun 2020.
Tak hanya itu, industri kelapa sawit nasional juga diketahui telah membuka lapangan pekerjaan bagi 16 juta pekerja, “Industri kelapa sawit telah berkontribusi untuk mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja bagi sekitar 16 juta pekerja. Sehingga industri sawit merupakan sektor strategis yang perlu dikawal oleh seluruh komponen masyarakat,” kata Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, Sabtu (6/2/2021).