Sebagai salah satu kawasan industri prioritas pengolah nikel dan produk hilirnya, Kawasan Industri Morowali atau PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah butuh infrastruktur pendukung. Salah satu bentuk upaya percepatan pembangunan infrastruktur pendukung di Kawasan Industri Morowali datang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kementerian PUPR lewat Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 18/KPTS/KW/2023 tanggal 18 April 2023, terkait penyusunan rencana kajian pengembangan wilayah guna mendukung percepatan pengembangan infrastruktur lima kawasan industri strategis, termasuk Kawasan Industri Morowali.
“Penyusunan Rencana Pengembangan (masterplan) Infrastruktur Perkotaan mendukung lima kawasan industri strategis merupakan arahan Menteri PUPR. Lokus yang diarahkan menjadi masterplan yaitu Weda Bay, Sorowako, Morowali, Konawe, dan Tanjung Selor,” kata Kepala BPIW Kementerian PUPR, Yudha Mediawan, Selasa (20/6/2023).
Percepatan infrastruktur pendukung diperlukan untuk mengatasi beberapa isu dan permasalahan yang ada di sekitar kawasan industri. Berdasarkan survei BPIW Kementerian PUPR, permasalahan di sekitar Kawasan Industri Morowali di antaranya banjir pada kawasan permukiman sekitar, kemacetan di jalan nasional pada jam kerja, serta penumpukan sampah pada bahu jalan nasional.
Sebenarnya di Tahun Anggaran (TA) 2020–2023, Kementerian PUPR telah menggelontorkan dana hingga Rp138,5 miliar untuk membangun beberapa infrastruktur pendukung Kawasan Industri Morowali. Infrastruktur ini meliputi revitalisasi drainase melalui skema padat karya di ruas jalan Bungku-Bahodopi-Batas Sultra (2020), pelebaran jalan Bahodopi–Batas Sultra (2021–2022), dan preservasi jalan Bungku-Bahodopi-Batas Sultra (2020–2023).
Pembangunan infrastuktur pendukung Kawasan Industri Morowali juga akan dilanjutkan lewat masterplan Kementerian PUPR yang akan dilakukan pada TA 2024 dengan investasi senilai Rp122 miliar.
“Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada TA 2024 meliputi peningkatan kapasitas jalan ruas Bungku-Bahodopi-Batas Sultra sepanjang 10 km, pemugaran permukiman kumuh sekitar Morowali seluas 20 hektare, dan sistem pengelolaan persampahan skala kawasan–pembangunan TPA Bahodopi seluas 20 hektare. Total investasinya sebesar Rp122 miliar,” jelas Yudha.
Sementara itu, pada TA 2025 dan selanjutnya, Kementerian PUPR akan membangun peningkatan jaringan air baku, pelebaran jalan Bahonsuai–Bungku, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, dan penyediaan akses rumah layak huni. Selain itu, akan dibangun sistem penyediaan air minum, pengolahan air limbah domestik terpusat skala permukiman, serta sistem pengolahan persampahan skala kawasan di Kab. Morowali.