Pemerintah terus kebut penyiapan infrastruktur kendaraan listrik di sejumlah titik di wilayah Indonesia. Baru-baru ini pun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan jika pemerintah menargetkan kurang lebih 31.859 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2030 mendatang.
Sedangkan mengenai Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) ditargetkan bertambah menjadi 67.000 unit pada 2030 mendatang. Adapun peta jalan yang telah dibicarakan, penambahan SPKLU dan SPBKLU untuk infrastruktur kendaraan listrik tersebut akan dilakukan secara bertahap.
“Tahun 2021 kan SPKLU kita 572, nanti di 2025 sudah tersedia 6.318 unit, di tahun 2030 jadi 31.859, ini di luar SPBKLU ya,” terang Koordinator Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wahyudi Joko Santoso seperti dikutip Kontan, Selasa (11/10/2022).
Diproyeksikan penambahan SPKLU dan SPBKLU berjalan sesuai potensi jumlah Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Sekedar informasi saja, berdasarkan road map Grand Strategi Energi Nasional (GSEN), jumlah KBLBB roda empat diproyeksikan akan bertambah menjadi 347 ribu unit pada 2025. Jumlah tersebut naik menjadi 2,19 juta unit pada 2030.
Sementara untuk kendaraan roda dua diproyeksikan akan naik menjadi 11,79 juta pada 2025, lalu akan ditambah menjadi 13 juta pada 2030.
Adapun langkah tersebut dilakukan guna mengurangi potensi penggunaan konsumsi BBM yang akan mencapai 2,56 juta kiloliter (kl) pada 2025 mendatang atau naik 6,03 juta kl pada 2030. Sementara, potensi pengurangan emisi transportasi diproyeksikan mencapai 6,65 juta ton CO2 pada 2025 dan diproyeksikan naik menjadi 15,67 juta ton CO2 pada 2030.
Data Kementerian Perhubungan sendiri mencatat, total jumlah KBLBB di Indonesia mencapai 18.794 unit pada 19 Juli 2022. Angka tersebut terdiri dari penumpang roda empat (2.647 unit), roda tiga (267 unit), sepeda motor (19.024 unit), bus (43 unit) dan kendaraan lainnya seperti mobil barang dan landasan (6 unit).