Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggalakkan program peningkatan ekspor di komoditas pertanian lewat Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks). Baru-baru ini Kementan bersama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) telah menggelar pelepasan ekspor perdana produk makanan hewan kesayangan (pet food) ke Brunei Darussalam yang diproduksi oleh PT Centralwindu Sejati.
Produk makanan hewan yang perdana ekspor ke luar negeri itu diketahui sebanyak 10 ton dan mempunyai nilai ekspor US$10.000 atau sekitar Rp142 juta.
PT Centralwindu Sejati diketahui telah menjadi pionir produsen makanan hewan kesayangan (pet food) di Indonesia. Produknya sudah beredar dikenali oleh para pemilik hewan peliharaan anjing maupun kucing.
Direktur PT Centralwindu Sejati, Paulius Juta menyampaikan bahwa perusahaannya selalu mempunyai misi untuk memberikan kualitas terbaik dalam produk makanan perawatan serta nutrisi terbaik agar menjadi pilihan para pecinta hewan.
“Tujuan kami adalah untuk menunjukkan pet food buatan Indonesia ke negara-negara tetangga,” ucap Paulius.
Produk makanan hewan kesayangan (pet food) buatan PT Centralwindu Sejati masih mempunyai peluang untuk menembus pasar negara lain di sekitar. Namun, diharapkan perusahaan-perusahaan lainnya di industri makanan hewan kesayangan atau pet food juga dapat termotivasi untuk meningkatkan kualitas produk dan menyemarakkan ekspor komoditas peternakan ke pasar global.
Target Ekspor Peternakan di 2024
Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) yang dicanangkan oleh Kementan bertujuan untuk membantu para pelaku usaha, baik skala besar, menengah dan bahkan mikro serta para peternak untuk bisa memasarkan produknya ke luar negeri.
“Saya berharap, Gratieks ini bisa membuka peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ucap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah
Program Gratieks diketahui memiliki target untuk bisa meningkatkan pertumbuhan volume ekspor peternakan di tahun 2024 menjadi 300% dengan rincian 884.212 ton komoditas ke 100 negara tujuan.
Tentunya target tersebut bisa tercapai dengan adanya kolaborasi dari pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pelaku usaha dalam meningkatkan ekspor, mencari negara tujuan ekspor baru serta mengidentifikasi permintaan produk yang dibutuhkan oleh negara tujuan ekspor.
Selain itu, dalam mengejar target ekspor, yang tak boleh dilupakan adalah prinsip kualitas, kuantitas dan keberlanjutan. Tidak hanya meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing, pelaku usaha juga harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kuantitas produk yang akan diekspor serta memelihara keberlanjutan pasokan.