Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor industri yang bertumbuh pesat di Indonesia. Dibanding sektor lainnya, Sob, mamin mencapai angka presentase pertumbuhan tertinggi keempat.
Sebagaimana dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), peringkat industri mamin menyusul di bawah industri barang logam, logam dasar, dan alat angkutan. Dibandingkan tahun lalu, ketiga sektor tersebut masing-masing naik sebesar 12,78%, 15,51%, dan 17,27%. Adapun kinerja industri mamin tumbuh 5,33% secara tahunan pada kuartal I 2023.
BPS merinci, peningkatan kinerja tersebut dilihat dari capaian nilai produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK). Nilai PDB industri mamin pada kuartal pertama tahun 2023 sebesar Rp206,19 triliun. Nilai ini tumbuh 5,33% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp195,75 triliun.
Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri mamin tumbuh seiring meredanya pandemi Covid-19 di Tanah Air. Sebagai salah satu subsektor dari industri pengolahan, lini yang bergerak memasok kebutuhan industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 33,62% terhadap PDB industri pengolahan pada kuartal I/2023.
Di sisi lain, ekspor industri mamin terkontraksi 6,62% pada kuartal I 2023 dibandingkan tahun lalu. BPS mencatat, nilai ekspor industri mamin turun menjadi 10,22 miliar dolar AS pada Januari–Maret 2023 dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 10,94 miliar dolar AS.
Ekspansi Meluas
Meskipun mengalamai penurunan nilai ekspor, industri mamin berkontribusi sebesar 38,61% terhadap PDB untuk industri pengolahan nonmigas. Industri mamin juga termasuk salah satu subsektor industri dengan nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dalam kategori ekspansif pada survei bulan Juni 2023.
Secara keseluruhan, IKI sektor industri makanan dan minuman pada Januari–Juni 2023 selalu berada dalam kondisi ekspansif atau di atas angka 50,00.
“Ini menjadikan industri mamin sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, pada pameran Food & Hotel Indonesia (FHI) di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Selasa lalu (25/7/2023).
Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri terus mengalami pemulihan. Dengan kondisi aktivitas yang kembali stabil selepas pandemi, sektor industri mamin turut didukung ketersediaan sumber daya alam berlimpah dan permintaan domestik yang terus meningkat.
Maka, Kemenperin terus berupaya pula mendorong ekspansi industri mamin ke pasar global. Misalnya berupa dukungan Kemenperin melalui promosi hasil produksi mamin di beragam pameran berskala regional dan internasional.
Salah satunya adalah pameran FHI 2023 yang dilaksanakan pada 25–28 Juli 2023 lalu. Di sini, dipamerkan berbagai produk and layanan industri mamin berskala Asia Tenggara.
“(Pameran) Ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong ekspor dari sisi permintaan pasar,” ujar Putu.
Sobat turut berbangga dan optimistis dengan kabar positif ini, kan?