Pada 30 april 2022, Indonesia resmi akan meninggalkan siaran TV analog dan beralih ke TV digital. Migrasinya Tanah Air ke TV digital ini disebut bisa menjadi peluang bagi industri kreatif di Indonesia. Bagaimana ceritanya?
Dengan nantinya siaran TV analog secara bertahap dihentikan di 166 Kabupaten/Kota Indonesia, dengan tahap I pada 30 April 2022, tahap II pada 25 Agustus 2022 dan tahap III pada 2 November 2022, maka masyarakat sudah tidak bisa menonton siaran TV dengan perangkat TV analog dan beralih menikmati siaran televisi dengan perangkat TV digital.
“Pada periode itu masyarakat di daerah tersebut tidak lagi bisa menonton siaran televisi dengan perangkat TV analog. Mereka selanjutnya akan menikmati siaran televisi dengan perangkat TV digital,” kata Niken Widiastuti, Staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika.
Niken Widiastuti memaparkan lebih lanjut bahwa dengan kehadiran TV digital serentak menyeluruh di Indonesia ke depannya, maka masyarakat bisa mendapatkan tayangan TV yang kualitasnya lebih jernih. Dan tak hanya kualitas tayang TV yang jernih, masyarakat yang telah beralih ke TV digital bisa mendapatkan program TV digital yang lebih kreatif dan lebih mendidik.
Terlebih, dengan didukung oleh sistem penyiaran TV digital yang sudah menggunakan ragam teknologi terbaru serta tak lupa mengedepankan informasi yang valid, maka masyarakat tidak hanya terhibur namun juga teredukasi kala menonton televisi.
“Ini merupakan pembaharuan, di era digital dan mutu serta kualitas siaran akan lebih terjamin,” kata Niken.
Lebih lanjut, Niken juga mengungkap dengan TV digital yang akan semakin banyak dinimati masyarakat Indonesia, maka ini adalah peluang bagi industri kreatif di Tanah Air. Pelaku industri kreatif dan para content creator diharapkan bisa membuat konten yang tak hanya menarik namun juga bermanfaat di tayangan di era TV digital.
“Era digital saat ini adalah content is the king, yang artinya konten menjadi raja di bidang media. Individu atau masyarakat dan generasi muda yang bisa membuat konten-konten yang menarik akan mendapatkan peluang yang sangat besar untuk menghasilkan karya yang mampu menghasilkan keuntungan ekonomi,” urainya.
Niken juga menambahkan dengan sudah terbuka luasnya ruang-ruang digital, maka peluang ini sebaiknya dimanfaatkan masyarakat, terutama generasi muda di industri kreatif nasional.