Pandemi Covid-19 merobohkan satu persatu berbagai sektor di Indonesia, tak terkecuali dunia bisnis. Namun, tak semua bisnis turun merangsek ke jurang kebangkrutan, salah satunya adalah industri kosmetik Indonesia.
Industri kosmetik Indonesia menjadi salah satu bisnis yang mampu bertahan dan tetap glowing saat pandemi Covid-19 menggempur. Bagaimana bisa? Konsumen yang dulunya membeli produk kosmetik offline kini beralih ke daring dikarenakan adanya pembatasan akses pergerakan untuk mengurangi penularan Covid-19. Pergeseran pola belanja konsumen di masa pandemi inilah yang menyelamatkan industri kosmetik Indonesia untuk tetap meraup cuan.
Dikutip dari Berita Satu, founder ESQA Cosmetics, Cindy Angelina memaparkan bahwa ketika memasuki era new normal, terjadi beberapa perubahan permintaan konsumen kosmetik. “Konsumen menjadi lebih tertarik untuk membeli eyes dan face make up, mengingat saat ini penggunaan masker sangat dianjurkan saat beraktivitas,” jelas Cindy.
Berdasarkan data internal salah satu e-commerce kosmetik asal Indonesia, Sociolla, dikutip dari Bisnis.com bahwa pada momen pandemi ini kebutuhan akan skincare seperti masker wajah, serum, pelembab, dan produk perawatan mendominasi permintaan konsumen.
“Self-care di saat seperti ini sangat dibutuhkan. Bukan hanya cara yang baik untuk memastikan kita tetap tampil cantik dan glowing, tetapi juga bermanfaat untuk menjaga energi positif yang baik untuk kesehatan mental kita,” papar Head of Public Relations Sociolla, Febrina Herlambang.
Sedangkan menurut Data Kementerian Perindustrian, terjadi peningkatan transaksi daring produk kosmetik hingga 80% selama pandemi.
“Social distancing menyebabkan konsumen menjadi lebih banyak waktu di rumah, sehingga lebih banyak waktu merawat kulit, badan, dan rambut. Akibatnya belanja permintaan untuk perawatan di rumah semakin meningkat menggantikan kebutuhan salon dan spa,” papar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IMKA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Triwulan I Tahun 2020 mencatat, kinerja industri kimia, farmasi, dan obat tradisional (termasuk bisnis kosmetik) mengalami pertumbuhan sebesar 5,95%. Bahkan, di tengah pandemi yang penuh tekanan dan tidak menentu ini, industri kosmetik Indonesia berkontribusi cukup bagi devisa negara dengan capaian ekspor menembus US$ 317 juta atau sekitar Rp 4,44 triliun pada Semester I-2020.