Industri komik Indonesia ternyata memiliki masa depan yang menjanjikan di era digital lewat komik ‘Si Juki’ buatan komikus Faza Meonk. Hal itu tentunya juga dapat memajukan industri komik dan mempopulerkannya kembali.
Seperti yang diketahui, era komik digital di Indonesia dimulai setelah periode tahun 2000-an. Saat itu, internet sudah semakin mudah untuk diakses sehingga banyak para komikus Indonesia yang lebih berfokus membuat dan menyebarluaskan karyanya secara digital.
Pada periode tersebut, para komikus mulai bekerja secara independen, tidak bergantung pada penerbit besar, dan cenderung memproduksi serta menyebarkan karya dalam komunitas terbatas. Salah satunya seperti komikus Faza Meonk.
Bisa dibilang Faza adalah salah satu pioneer yang mendorong kemajuan industri komik Indonesia. Karakter ‘Si Juki’ yang Faza buat mendorong namanya dikenal oleh masyarakat luas dan berhasil mendirikan perusahaan berlabel Pionicon. Selain itu, ia juga menumbuhkan kembali minat masyarakat terhadap komik.
Karakter ‘Si Juki’ yang diciptakannya pada tahun 2011 lalu itu menjadi awal kesuksesannya di industri komik. Dengan cara yang menarik, yakni menggunakan media komik, Faza mencoba untuk menggambarkan kehidupan seorang mahasiswa yang dilakukan sehari-harinya lewat ‘Si Juki’.
Dipasarkan dalam bentuk fisik, cerita dalam komik ‘Si Juki’ berhasil menarik perhatian para pencinta komik. Terbukti dari 9 edisi komik ‘Si Juki’ yang habis terjual sebanyak 50 ribu eksemplar pada tahun 2015. Maka dari itu Faza sekarang bisa mendulang kesuksesan di usianya yang masih muda dengan penghasilan mencapai Rp50–60 juta per bulan.
Industri Komik di Era Pandemi
Salah satu sektor yang terkena dampak dari adanya pandemi Covid-19 adalah industri komik. Namun, sebagai seorang entrepreneur yang kreatif, Faza menganggap pandemi tersebut sebagai momen langka dan memiliki peluang besar.
Menurut Direktur Kreatif Pionicon itu, pandemi malah menjadi sarana untuk memasarkan komik secara digital. Sehingga bisa menjadi solusi efektif untuk melakukan penetrasi pasar dengan jangkauan luas hingga ke pasar luar negeri bagi para kreator komik.
Tak hanya itu, Faza juga mengungkapkan bahwa popularitas komik dapat ditingkatkan melalui platform digital dengan interaksi dari para pembaca. Hal tersebut berpeluang agar karakter komik dapat dilirik produser dan diangkat ke layar lebar.
Bagi Faza, saat pandemi seperti sekarang ini bukanlah hal baru lagi untuk memanfaatkan peluang di platform digital. Apalagi, media sosial menjadi tempat karakter ‘Si Juki’ mendapatkan popularitasnya.
Belum lagi kesadaran dari para pencinta komik Indonesia dalam memerangi plagiasi juga semakin tinggi. Sehingga bagi para kreator komik hal ini pun menjadi sinyal positif untuk tetap produktif dalam berkarya.