Baru-baru ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengabarkan bahwa industri ekonomi kreatif Indonesia berada di posisi 3 besar dunia setelah Amerika Serikat dengan industri Hollywood dan Korea dengan K-pop.
Lebih lanjut, dikatakan saat ini Indonesia adalah pelopor revolusi industri ekonomi kreatif dunia karena tercatat mengalami perkembangan setiap tahunnya. Data dari laporan OPUS Ekonomi Kreatif 2020 menyatakan bahwa ekonomi kreatif Tanah Air berkontribusi pada PDB nasional sejumlah Rp1.211 triliun. Hal ini meningkat dari tahun 2017 dan 2018 Rp1.000 triliun dan Rp1.105 triliun.
Prestasi-prestasi di industri Ekraf ini tentunya berkat jerih payah pelaku-pelaku usaha lainnya sejak tahun-tahun sebelumnya.
3 Subsektor Unggulan di Industri Ekraf
Berdasarkan Laporan Kinerja Badan Ekonomi Kreatif 2019, Kemenparekraf mengungkapkan 3 subsektor unggulan dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada yaitu kriya, kuliner dan fesyen.
Kriya
Produk industri ekonomi kreatif dari subsektor kriya adalah benda-benda yang terbuat dari berbagai bahan seperti tanah, batu, kain, kayu, kaca, keramik, kulit dan logam lalu diolah menjadi barang yang bernilai dengan keterampilan tangan. Contohnya ada wayang kulit, batik, tas, sepatu, jaket, tikar, anyaman, ukiran perhiasan, gerabah alat musik, tikar dan lainnya.
Kuliner
Produk industri ekonomi kreatif subsektor kuliner adalah mengolah bahan menjadi makanan siap saji namun juga melihat kreativitas, tradisi, estetika dan kearifan lokal. Misalnya dalam bentuk olahan coklat, kopi, cemilan, baik yang siap saji maupun tradisional.
Kontribusi subsektor kuliner di industri ekonomi kreatif diketahui cukup besar yakni 30 persen dari total keseluruhan pendapat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dan dalam pengembangan industri kuliner, dukungan dari sektor Kemenparekraf biasanya berupa penyediaan fasilitas, pelatihan bisnis, serta membantu mendampingi, memodalkan dan mempromosikan kuliner lokal ke pasar lokal maupun internasional.
Fesyen
Subsektor industri ekonomi kreatif lainnya yang memberikan kontribusi besar kepada pendapatan nasional adalah fesyen lewat produknya seperti celana, baju, sepatu, tas dan aksesori. Saat ini fesyen sudah menjadi bagian dari gaya hidup perkotaan
Produk industri fesyen dalam negeri diyakini bisa bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Maka dari itu Kemenparekraf melakukan pendampingan dan memfasilitasi sektor ini agar bisa berkembang semakin maju dan melancarkan promosi hingga ke pasar global.