Tahun 2022 telah berganti menjadi 2023. Tahun lalu, Indonesia mencatatkan prestasi gemilang, terutama dalam sektor industri. Indikator prestasi gemilang ini juga salah satunya bisa dilihat dari penyerapan investasi di sektor industri. Ada beberapa sektor industri dengan realisasi investasi terbesar di 2022.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Kementerian Investasi telah mengumumkan jumlah investasi di Tanah Air pada 2022, yaitu mencapai Rp1.207,2 triliun. Investasi itu berasal dari jenis investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak Rp552,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp654,4 triliun.
View this post on Instagram
Dari keseluruhan penyerapan investasi di Indonesia sepanjang 2022, sektor industri dengan capaian realisasi investasi terbesar adalah sektor manufaktur, yang meliputi industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Sektor ini mencapai Rp171,2 triliun atau setara 14,18% dari total investasi ke dalam negeri.
“Capaian gemilang ini tidak terlepas dari jalannya kebijakan hilirisasi industri, salah satunya upaya penghiliran nikel yang tengah dipacu dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan pengembangan pabrik baterainya,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Di posisi kedua, sektor pertambangan berhasil menyerap investasi sebesar Rp136,5 triliun. Kemudian diikuti sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan serapan investasi senilai Rp134,3 triliun.
Di posisi keempat, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan pencapaian investasi hingga Rp 109,4 triliun. Pemungkas di daftar 5 besar adalah sektor industri kimia dan farmasi dengan investasi senilai Rp93,6 triliun.
Adapun untuk wilayah yang paling banyak menyerap investasi adalah Provinsi Jawa Barat senilai Rp174,6 triliun, disusul DKI Jakarta dengan Rp143 triliun, Sulawesi Tengah dan Jawa Timur masing-masing sebesar Rp111,2 triliun dan Rp110,3 triliun. Adapun serapan investasi di Provinsi Riau sebesar Rp82,5 triliun.
Meningkatnya investasi ini berkat upaya-upaya akselerasi yang dilakukan dari mulai mengembangkan kawasan industri, program substitusi impor 35 persen, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), hingga hilirisasi sumber daya alam.
“Kami berharap peningkatan investasi, terutama pada sektor industri dapat berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal di masing-masing daerah serta mampu menggerakkan sektor industri kecil di daerah-daerah yang menjadi tujuan investasi tersebut,” tandas Menperin Agus.