Di tengah beragam prediksi dan target baik untuk Indonesia, ternyata ada satu hal yang harus diwaspadai Indonesia. Ya, Forum Air Dunia, sudah lebih dari 20 tahun yang lalu, memperkirakan bahwa Indonesia terancam krisis air bersih di tahun 2025 mendatang. Hanya kurang 2 tahun dari sekarang, Sob.
Tentunya ini menjadi suatu bencana bagi hidup manusia. Terlebih kita tahu bahwa air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia untuk kebutuhan hidup sehari-hari, dari mencuci, memasak, hingga dikonsumsi.
Lalu, apa sih yang menyebabkan Indonesia bisa terancam krisis air bersih? Menurut uraian dalam laman Dewan Sumber Daya Air Mineral, krisis air bersih di Indonesia disebabkan beberapa faktor, seperti pertambahan penduduk, perubahan iklim, perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah gedung dan bangunan yang menutupi area resapan air, serta pemanfaatan air secara berlebihan.
Kekeringan pun telah dirasakan sedikitnya 102 kabupaten dari 16 provinsi di Indonesia. Paling banyak terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, dan NTT. Tak hanya itu, pada 2019 Badan Pusat Statistik mencatat terdapat sekitar 26,35 persen rumah tangga yang belum memiliki akses untuk mendapatkan air bersih. Masalah ini belum juga teratasi.
Apa Solusinya?
Pihak Dewan Sumber Daya Nasional menyampaikan bahwa hal yang bisa dilakukan guna menyokong ketahanan air nasional ialah dengan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) dengan terpadu.
Saat ini pengelolaan sumber daya air di Indonesia menurut Country Report for the 3rd World Water Forum Kyoto–Japan masih menghadapi problem yang kompleks. Air memiliki beberapa fungsi, baik fungsi sosial-budaya, ekonomi, ataupun lingkungan yang dua fungsi atau ketiganya dapat saling bertentangan.
Maka, pemerintah Indonesia menargetkan, di tahun 2024, seluruh masyarakat telah memiliki akses air minum yang layak dan itu tertuang dalam “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024”. Salah satunya usaha ditempuh dengan mengembangkan teknologi Ekstraksi Air dari Udara yang mampu menghasilkan lebih dari 700 ton air bersih dan murni dalam sehari.
Tapi, kita sebagai masyarakat jangan hanya menunggu solusi dari pemerintah. Masyarakat bisa melakukan berbagai upaya untuk mencegah krisis air seperti memanfaatkan air bersih dengan bijak dan tepat guna, menanam pohon atau reboisasi, pembuatan biopori, beralih ke produk alami, hingga membuat tempat penampungan hujan.