Worldmeter Covid, baru-baru ini membuka data yang mengejutkan nih, yaitu dengan memberikan fakta jika Indonesia menjadi salah satu negara dengan kematian tertinggi karena Covid-19 di Asia saat ini.
Hingga Selasa, 2 Mei 2023, kematian tertinggi karena Covid-19 dalam 7 hari terakhir di Indonesia telah mencapai 118 orang. Dengan jumlah tersebut, Worldmeter Covid menempatkan Indonesia di urutan tiga tertinggi di Asia.
Negara Asia Selatan, India disebut sebagai negara dengan kematian Covid-19 tertinggi dalam 7 hari terakhir dengan jumlah korban sebanyak 178 orang. Disusul Jepang dengan jumlah kematian sebanyak 161 orang.
Berikut daftar 5 negara Asia dengan jumlah kematian tertinggi karena Covid-19 dalam sepekan:
- India (178 orang)
- Jepang (161 orang)
- Indonesia (118 orang)
- Korea Selatan (29 orang)
- Israel (21 orang).
Dengan data di atas, untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia tercatat sebagai negara yang paling tinggi dengan jumlah kematian akibat Covid-19 selama sepekan terakhir. Diikuti Thailand di posisi kedua dengan jumlah korban sebanyak 10 orang, dan Malaysia dengan jumlah kematian 9 orang.
Statistik global mencatat, kematian karena Covid-19 di Asia mencapai 25,24 persen dari total kasus di seluruh negara untuk saat ini.
Adapun yang menyebabkan tingginya jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia bisa berasal dari beberapa faktor:
- Banyak masyarakat yang mulai mengendurkan protokol kesehatan;
- Banyak masyarakat yang menganggap Covid-19 telah hilang;
- Masih ada masyarakat di Indonesia yang belum melakukan vaksinasi Covid-19;
- Banyak tempat wisata, belanja, dan ruang berkumpul yang mengendurkan aturan pemakaian masker;
- Banyak masyarakat yang berkumpul di satu tempat tanpa memakai masker.
Sekadar informasi saja, penambahan kasus Virus Corona di Indonesia mencapai 95,7 persen, dengan kasus kematian yang dilaporkan meningkat mencapai 60 persen. Pada periode 19–25 April lalu, jumlah kasus yang masuk dalam laporan berjumlah 6.214 kasus, lalu naik menjadi 11.257 kasus selama rentang periode 26–2 Mei 2023.
Dalam periode 19–25 April 2023 juga telah dilakukan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR), TCM, dan rapid test antigen terhadap 53.426 orang. Sepekan setelahnya, pemeriksaan pun naik 102 persen menjadi 108.136 orang.