Mulanya dia lebih tertarik berolahraga permainan mengolah kulit bundar di lapangan hijau. Tahun 2014 silam, semasa masih kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), perkenalannya dengan tembak-menembak masih pengenalan alias pdkt. Siapa sangka, sembilan tahun sesudahnya, nama Indonesia berkibar karena raih emas pertama di Asian Games lewat prestasinya.
Muhammad Sejahtera Dwi Putra namanya. Lelaki kelahiran Jakarta, 13 April 1997 ini berhasil mempersembahkan medali emas pertama, pada Senin (25/9/2023). Medali emas diraih setelah dia memenangi cabor menembak di nomor Shooting-Men’s 10m Running Target. Tera, sapaan akrabnya, mencatat skor akhir 578-15X.
Anak kedua dari empat bersaudara ini tumbuh dan berkembang di Bekasi Timur, Jawa Barat. Berayahkan seorang pegawa negeri sipil di Kementerian Pertanian, Tera menjadi satu-satunya anggota keluarga yang berprofesi atlet. Bundanya seorang ibu rumah tangga.
Sewaktu masuk berkuliah kuliah di UNJ pada 2014, Tera mengambil peminatan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Setiap mahasiswa diwajibkan menekuni salah satu cabang olahraga. Dia lalu memulai dengan memilih olahraga populer sepak bola dan futsal. Namun, momen dua tahun kemudian mengalihkan perhatiannya.
Kala itu, dibuka program pencarian atlet untuk Pekan Olaharaga Nasional (PON) Jawa Barat 2016. Saat itulah, dia berkenalan dengan Masruri, seorang mantan atlet menembak. Dalam bimbingan Masruri, Tera perlahan berkenalan dan mulai menekuni teknik-teknik olahraga menembak.
Masruri-lah orang pertama yang menyadari bakat menembak yang dimiliki Tera. Sebagai pelatih menembak, Masruri dengan gigih mengajar dan membujuk Tera untuk menekuni olahraga ini.
Perak Dahulu, Emas pun di Tangan
Jauh sebelum menyabet medali kemenangan bagi Indonesia, Tera telah menunjukkan kilau prestasi dari ketepatannya membidik sasaran dengan anak panah. Lewat ajang Asian Games tahun 2018, Tera sedikit demi sedikit membawa Indonesia beranjak dari “paceklik” prestasi di cabor menembak.
Kala 2018, Indonesia terhitung sudah selama 52 tahun nihil gelar. Tera memberi suntikan optimisme ketika dia mempersembahkan medali perak di nomor 10 meter running target campuran saat berlaga di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Prestasi posisi kedua itu ditorehkannya saat berhadapan dengan atlet kelas dunia dari Korea Utara, Myong Won Pak. Tera hanya tertinggal empat poin dari Won Pak.
Lima tahun kemudian, Tera tak menyia-nyiakan kesempatan. Tampil di Asian Games 2023, dia mengungguli dua wakil Vietnam, Huu Vuong Ngo dan Tuan Anh Nguyen yang menyabet perak serta perunggu.
Namanya pun tercatat sebagai penyokong Indonesia raih medali emas pertama di ajang ini. Perlahan tapi pasti, Tera menunjukkan taring keahlian dan prestasinya.
Hati-hati, Sob, dengan bidikan panahnya! Atau…, kamu pun kebayang bisa berprestasi seperti Tera?