Indonesia dan Malaysia berencana menjalin pertemuan investasi dan perdagangan antarkedua negara (JTIC) pada medio 2023. Agenda itu dimaksudkan demi Indonesia-Malaysia perkuat kerja sama ragam industri bilateral.
Hal itu jadi kesepakatan penting dalam pertemuan antara Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia YB Senator Tangku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5/2023). Keduanya menggelar pertemuan bilateral itu di sela-sela berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023.
Pada pertemuan ini, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono. Seperti dilansir Kontan, Indonesia-Malaysia perkuat kerja sama dalam sejumllah komoditas.
Ekspor utama Indonesia ke Malaysia di antaranya ialah batu bara, minyak kelapa sawit, minyak petroleum, kokas petroleum, dan asam lemak monokarbosilat industri. Di sisi lain, produk utama impor Indonesia dari Malaysia antara lain minyak petroleum, hidrokarbon asiklik, polimer dari etilena, peralatan mesin, dan alkohol asiklik.
Baik Mendag Zulkifli Hasan maupun Tengku Abdul Aziz menekankan pentingnya memperbesar peluang bagi kedua negara dapat bekerja sama di bidang perdagangan. Secara khusus, pembahasan mendetail ini akan diwujudkan dengan pelaksanaan Joint Trade and Investment Committee (JTIC) Indonesia-Malaysia.
Untuk itu, kata Zulkifli, Indonesia siap melaksanakan pertemuan JTIC ke-4.
“Kami mengusulkan pertemuan JTIC ke-4 tingkat Menteri dapat diselenggarakan pada pertengahan tahun ini, untuk mengeksplorasi potensi kerja sama perdagangan dan investasi di berbagai sektor,” ungkapnya.
Selain itu, hubungan industrial kedua negara bertetangga itu selama ini telah terjalin dalam Border Trade Agreement (BTA) 1970 Indonesia-Malaysia. Perjanjian ini mengikat kerja sama perdagangan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat perbatasan. Zulkifli menyebutkan, menyebut, Indonesia siap menandatangani reviu BTA Indonesia-Malaysia sekaligus mendorong percepatan proses internal dalam negeri Malaysia.
Kedua menteri juga mendiskusikan sejumlah peluang baru dalam perdagangan Indonesia-Malaysia yang dapat diperkuat lewat kerja sama, seperti di bidang digital, inisiasi hijau (green initiatives), makanan halal, dan industri makanan sehat. Pada periode Januari–Maret 2023, total perdagangan Indonesia dan Malaysia tercatat sebesar 6,15 miliar dolar AS, turun 4,57 persen dibanding periode yang sama pada 2022.
Pada triwulan pertama 2023, ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar 3,32 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Malaysia sebesar USD 2,82 miliar.
Sementara pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar 27,93 miliar dolar. Ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar 15,45 miliar dolar AS sedangkan impor Indonesia dari Malaysia tercatat sebesar USD 12,48 miliar sehingga Indonesia menikmati surplus sebesar 2,98 miliar dolar AS.