Beberapa hari lalu ilmuwan Indonesia baru saja luncurkan Satelit Nano hasil buatan anak bangsa. Satelit tersebut berhasil mengudara menggunakan bantuan roket Falcon 9 SpaceX yang diterbangkan dari International Space Station (ISS). Peluncuran satelit ini telah dilakukan pada Rabu (23/11) dini hari. Satelit ini juga sukses diluncurkan berkat dukungan dari PT Pacific Satelit Nusantara (PSN).
“Kami sangat bangga karena empat anak muda yang terlibat dalam pengembangan satelit nano ini merupakan insinyur di PSN yang mewakili kami dalam mendorong inovasi di Indonesia,” kata CEO Pasifik Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso.
Peluncuran satelit yang diberi nama Surya Satelite-1 (SS-1) ini menjadi milestone penting bagi industri satelit Indonesia. Harapannya, industri antariksa maupun satelit di Indonesia menjadi terpacu untuk maju dan serta berinovasi mendukung kebutuhan satelit nasional.
“Satelit SS-1 ini juga merupakan bagian dari visi dan ambisi strategis PSN dalam berkontribusi kepada Indonesia sesuai dengan komitmen perusahaan untuk menjadi perusahaan Indonesia yang berskala global. PSB akan terus berinovasi dalam rangka mempercepat konektivitas digital di Indonesia,” jelasnya.
FYI, ide proyek ini diinisiasi oleh Universitas Surya dengan multi-pihak, seperti insinyur muda, PT Pasifik Satelit Nusantara, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), dan PT Pudak Scientific. Di sisi lain, mereka juga mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pusteksat LAPAN), serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Selain itu, Dr Ing Wahyudi Hasbi selaku Head of Research Center of Satellite Technology, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa pihaknya juga telah mendukung penuh atas pengembangan satelit nano.
Setelah mendapatkan restu dan kerja sama dari berbagai pihak, proyek ini masuk ke tahap deployment. Dalam hal ini, PSN memberikan dukungan penuh kepada pengembangan satelit nano yang dirancang oleh sekelompok mahasiswa Surya University yang sudah terjalin sejak 2016.
Begitupun dengan Ketua Program Studi Teknik Fisika Universitas Surya sekaligus Principal Investigator SS-1, Prof Sunartoto Gunadi yang merasa kalau industri satelit Indonesia akan semakin cerah setelah momen bersejarah ini. Sebab, berkat dukungan dari berbagai stakeholder pelaku industri bisa menghasilkan ilmuwan-ilmuwan muda yang bisa berkontribusi untuk Indonesia.
Adapun ilmuwan dari Surya University yang terlibat dalam pengembangan ini terdiri dari Zulfa Dhiyaulhaq, Setra Yoman Prahyang, Hery Steven, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, dan Roberto Gunawan.
“Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh anak-anakku semua bisa lebih mendorong dan meramaikan usaha generasi milenial, untuk berkontribusi sebagai anak bangsa dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tambah Sunartoto Gunadi.
Keren banget, ya, Indonesia sudah bisa mengembangkan satelit sendiri. Bahkan sudah berhasil diluncurkan ke luar angkasa. Semoga dengan ini semakin banyak ilmuwan muda yang bergerak mengembangkan industri bidang antariksa nasional.