Industri farmasi Indonesia terus bergerak lebih maju, Sob. Buktinya pada Jumat (07/10), Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan Pabrik Biofarmasi PT Etana Biotechnologies Indonesia. Berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung (JIEP), Biofarmasi bakal jadi pabrik vaksin COVID-19 berbasis messenger RNA (mRNA).
“Saya sangat menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia dalam memproduksi vaksin dengan platform mRNA, dan ini adalah yang pertama di Asia Tenggara,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden menegaskan, kehadiran pabrik vaksin COVID-19 berbasis mRNA ini sangat diperlukan untuk menghadapi kemungkinan datangnya pandemi di masa yang akan datang. Menurutnya, dengan kehadiran pabrik vaksin tersebut dapat menjadi solusi dari pemecah kekhawatiran akan pandemi di masa depan.
“Kita nggak mau lagi ada pandemi, tetapi kalau di dalam negeri siap industrinya, paling tidak kita menjadi lebih tenang,” ujarnya.
Jokowi juga meyakini kalau pengembangan industri vaksin Indonesia akan berdampak baik untuk kesiapan Tanah Air dalam menghadapi ketidakpastian global. Apalagi, dalam industri bioteknologi tersebut, tidak diperlukan waktu lama bagi vaksin baru untuk masuk ke dalam tahap uji klinis. Jokowi memaparkan, uji klinis vaksin baru hanya butuh waktu 2 bulan. Cepat banget, Sob!
Presiden pun mengapresiasi gerak cepat PT Etana Biotechnologies Indonesia untuk menghasilkan vaksin COVID-19.
“Dan yang saya senang, kerjanya diam-diam. Saya sendiri nggak tahu, tahu-tahu jadi. Ini yang saya senang kayak gini. Bukan yang ngomong terus, tapi saya tunggu-tunggu nggak jadi-jadi. Ini diam-diam langsung jadi. Itu yang saya senang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara memerintahkan kepada jajaran terkait terutama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, untuk mendukung pengembangan industri biofarmasi guna mendukung terwujudnya kemandirian Indonesia di industri farmasi.
“Saya minta Pak Menko, Pak Menteri Kesehatan agar industri PT seperti Etana ini betul-betul didukung, di Kementerian Kesehatan juga mendukung, sehingga ini bisa berkembang tidak hanya di biofarmasi, bioteknologi, tetapi juga nantinya bisa masuk ke hewan, bisa masuk ke tanaman, sehingga semuanya kita memiliki kemandirian dan kita bisa berdikari, betul-betul berdikari,” pungkasnya.
Sebelumnya pada September 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) untuk Vaksin AWcorna. Vaksin COVID-19 tersebut didaftarkan oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia (PT Etana) dan dikembangkan melalui transfer teknologi serta penelitian bersama Abogen-Yuxi Walvax, Cina. Bahkan vaksin tersebut sudah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia dan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Kehadiran pabrik vaksin COVID-19 berbasis mRNA ini tentu jadi kabar menggembirakan dan menginspirasi, terutama bagi kawan-kawan medis, pelaku industri farmasi, dan masyarakat. Bukan tidak mungkin nantinya Indonesia bakal mampu menciptakan vaksin baru di masa depan. Ya, kan? Keren pol, Sob!