Sob, ada progres terbaru dari industri otomotif Tanah Air. Indonesia sedang menjajaki keinginan menjadi pemain besar di pasar global kendaraan listrik. Salah satu perusahaan otomotif, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), berhasil melakukan ekspor mobil listrik perdana, lho.
Dalam Kijang Innova Zenix Export Ceremony di Pabrik 3 TMMIN di Karawang, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023), diresmikan kendaraan yang akan diekspor oleh PT TMMIN. Mobil ini berjenis hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) dengan merek Toyota Kijang Innova Zennix Hybrid. Mobil hibrida merupakan perpaduan dari mobil konvensional dan mobil dengan pengisian daya melalui sumber energi listrik.
Disebutkan bahwa ekspor mobil hibrida dari PT TMMIN sebagai yang pertama di Indonesia. Belum ada pabrikan otomotif lainnya yang melakukannya, lho, Sob!
“Kendaraan elektrifikasi menjadi bagian dari target ekspansi ekspor Toyota Indonesia ke depan. Dimulai dari ekspor kendaraan hybrid yang diproduksi secara lokal. Pada hari ini terwujud pengiriman ekspor perdana kendaraan hybrid dengan tipe Innova Zenix,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya.
Diekspor ke 27 Negara
Ya, Sob, mobil hibrida buatan pabrik manufaktur Indonesia ini akan diekspor ke 27 negara, termasuk Australia. Padahal, Negeri Kanguru selama ini dikenal punya standar tinggi nan ketat terkait impor produk otomotif.
“Hal ini membuktikan bahwa produk Indonesia mampu menembus pasar Australia yang terkenal memiliki spesifikasi yang ketat antara lain terkait dengan spesifikasi bahan bakar, emisi, dan keamanan,” jelas Menperin.
Tahun ini, PT TMMIN juga menargetkan produk Kijang Innova Zenix diekspor sebanyak 8.000 unit ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Peluang Positif Industri Otomotif
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, ekspor perdana kendaraan listrik hibrida bisa tercapai karena dukungan dari pemerintah Indonesia, sektor industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif, dan masyarakat.
“Ekspor perdana Kijang Innova Zenix ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia. Juga kemitraan kuat dari seluruh rantai pasok kami,” ujarnya.
Lebih lanjut Menperin menjabarkan bahwa upaya yang dilakukan perusahaan otomotif sudah 50 tahun sejak pertama kali hadir di Indonesia. Kesempatan tahun ini perlu dimaksimalkan guna mendorong industri otomotif nasional lebih berdaya saing global.
Beberapa langkah dapat ditempuh. Dimulai dengan kemitraan bersama IKM komponen otomotif untuk memperkuat rantai pasok di Tanah Air menjadi terintegrasi dari hulu sampai hilir. TMMIN telah menerapkan komponen lokal mencapai 70 persen dalam produknya, juga menggunakan teknologi industri 4.0 dalam proses produksinya.
“Proses produksinya semakin efisien dan bisa meningkatkan daya saing. Kami akan ajukan TMMIN sebagai national lighthouse dari sektor otomotif,” ungkap Menperin Agus.
Meski belum sepenuhnya mobil listrik, ekspor mobil hibrida dari TMMIN menorehkan sejarah di Indonesia dan perlu diapresiasi. Selain mobil Hybrid Electric Vehicle (HEV), Toyota Indonesia sebelumnya telah mengekspor kendaraan listrik murni dengan jenama Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV).
Tentu ini jadi catatan positif di industri otomotif kita, ya, Sob!