Baru-baru ini platform streaming musik Spotify mengeluarkan data tentang selera musik di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Spotify, ternyata pendengar musik di Indonesia paling sering memutar lagu-lagu sedih, murung dan marah.
Data ini didapat platform streaming musik itu dari algoritma yang menghitung seberapa positif atau bahagia sebuah lagu menggunakan skala 0-1 atau yang disebut dengan valensi. Semakin rendah, lagu itu berarti mereka nilai makin sedih.
Kebiasaan masyarakat Indonesia mendengarkan musik sedih ini juga terlihat dari daftar 50 lagu populer dalam seminggu terakhir. Rata-rata valensi daftar putar lagu teratas Indonesia berada di angka 0,37. Valensi ini berdasarkan data per 27 Mei 2022. Indonesia memiliki nilai yang terendah di antara daftar putar lagu serupa untuk 60 negara atau daerah lain yang juga dianalisis Spotify.
Kisah patah hati atau jatuh cinta menggambarkan sebagian besar lagu-lagu populer di Indonesia. Lagu “Traitor” dari Olivia Rodrigo dinilai merupakan lagu yang paling murung di daftar lagu pilihan pendengar Indonesia. Sementara lagu yang terdengar positif adalah “To The Bone” dari Pamungkas.
Dari data tersebut juga diketahui jika semua lagu yang liriknya sedih memiliki nilai valensi rendah. Misalnya lagu “Hati-hati di Jalan” milik Tulus, dinilai tidak memiliki valensi rendah, bahkan hampir mirip dengan valensi lagu “Every Summertime”-nya Niki.
Negara dengan daftar putar lagu Spotify paling sedih selain Indonesia adalah Filipina (0,40), Malaysia (0,41), Taiwan (0,41) dan Pakistan (0,43). Sedangkan negara dengan valensi daftar putar lagu terpopuler paling positif adalah Brasil, disusul Nigeria, Belanda, Polandia dan Chile.
Lebih lanjut, The Economist juga mencatat bahwa umumnya negara-negara global lainnya mempunyai valensi lagu yang bervariasi dari bulan ke bulan. Seperti pada Juli biasanya beberapa cenderung memilih lagu-lagu yang lebih positif. Namun ternyata Indonesia menyimpan dari tren global.