Jika mendengar kata Atlantis apa yang Sobat pikirkan? Kota bawah laut yang penuh dengan misteri? Atau benua yang tiba-tiba hilang? Konon katanya Indonesia bagian dari Atlantis yang hilang, loh, Sob.
Mungkin Sobat bertanya-tanya apakah benar Indonesia adalah bagian dari Benua Atlantis yang hilang atau cuma sekadar mitos belaka? Mari kita mulai kulik bersama-sama!
Jadi, Atlantis merupakan kota yang dipercaya oleh Filsuf Plato mempunyai kejayaan dan peradaban lebih maju pada masa silam. Namun kota ini tiba-tiba menghilang dan tenggelam gegara bencana alam.
Pada awalnya beberapa ahli berpendapat, Indonesia bagian dari Atlantis yang hilang. Namun pendapat tersebut ternyata tak membawa bukti yang akurat. Walau demikian, netizen sudah keburu terkesima dengan penyataan sang ahli gegara pamor keberadaan Atlantis.
Saking terkenalnya Atlantis, ia pernah disebutkan dalam literatur karya Plato yakni Timaeus dan Critias. Munculnya buku tersebut kemudian membuat banyak orang berlomba-lomba mencari kota peradaban maju tersebut.
Indonesia Bagian dari Atlantis Terekam dalam Literatur
Di sisi lain ilmuwan Brasil, Arysio Nunes dos Santos menjelaskan bahwa kemungkinan besar Indonesia adalah bagian dari Benua Atlantis yang telah hilang. Hmm, bisa gitu, ya?
Pernyataan tersebut muncul dalam bukunya yang bertajuk Atlantis The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization yang mana ia kerap membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri Benua Atlantis. Hal ini dilihat dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi hingga bercocok tanam.
Penelitian untuk bukunya tersebut bahkan memakan waktu 30 tahun, Sob! Hasilnya Santo menyimpulkan bahwa Indonesia adalah Benua Atlantis. Ia bahkan menunjukkan Pulau Natuna, Kepulauan Riau sebagai kota misterius yang dimaksud!
Sayangnya banyak ilmuwan lain yang belum setuju atas kesimpulan tersebut. Tetapi peneliti lain sepakat kalau benua yang tenggelam di Indonesia adalah Sundaland, bukan Atlantis.
Bukti Keilmuan masih Diragukan
Hilangnya Benua Atlantis ini memang menarik untuk dibahas, Sob. Bahkan Ahli Paleontologi ITB, Prof Yahdi Zaim pun turut mengemukakan pendapatnya mengenai hal tersebut.
Menurutnya Plato tidak menyatakan bahwa Atlantis berada di Indonesia atau negara Asia Tenggara. Sebab, Plato hanya menyatakan Atlantis lenyap karena gempa dalam satu malam. Dirinya menilai hal ini bisa saja terjadi secara geologi.
Melansir Detikinet, Prof Yahdi Zaim memberikan salah satu sebagai contoh yaitu adanya kejadian letusan Gunung Krakatau pada 1883 silam yang melenyapkan satu pulau dalam sehari. Walau kejadian tersebut melenyapkan pulau dalam sehari, namun erupsinya berlangsung berminggu-minggu.
Selain itu Plato lahir setelah peristiwa hancurnya Atlantis. Sebagai informasi, Plato hidup pada 350–300 SM, Sob. Bisa disimpulkan, ya, kalau dirinya tidak merasakan era Atlantis yang sebenarnya.
“Atlantis disebutkan sebagai wilayah benua yang nyaman dan sejahtera. Kalau dikaitkan dengan Sundaland, belum ada bukti. Ilmu pengetahuan harus disertai dengan bukti,” ungkap Prof Zaim.
Dirinya juga menyebutkan kalau Sundaland telah tenggelam pada kedalaman 100 meter. Lantas apabila ingin mencari bukti memerlukan penggalian arkeologi dengan mengambil sampel dari bebatuannya. Namun lagi-lagi hal ini hanya bisa diambil pada kedalaman sekian meter saja.
“Itu harus ada teknologi yang luar biasa, penggalian bisa dilakukan berbulan-bulan dan sampai sekarang belum ada teknologi yang dilakukan di Laut Jawa untuk membuktikan adanya Atlantis. Maka, jika tidak ada bukti empiris seperti itu, susah untuk mengatakan secara keilmuan itu terbukti,” tambahnya.
Prof Zaim menyatakan sah-sah saja jika ada yang mengklaim adanya Atlantis. Namun jika melihat berdasarkan keilmuwan, ia masih meragukan hal tersebut lantaran belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Kalau Sobat SJ sendiri, bagaimana menanggapi munculnya fenomena Indonesia bagian dari Atlantis yang hilang ini? Bakalan seru, sih, kalau Indonesia benar bagian dari Atlantis.