Salah satu startup dari Indonesia kembali memperoleh penghargaan internasional. Kali ini giliran Indodax, startup yang bergerak di bidang digital asset dan blockchain terbesar di Asia Tenggara.
Didirikan oleh Oscar Darmawan dan William Sutanto awalnya Indodax memiliki nama Bitcoin Indonesia pada tahun 2014 di Badung, Bali. Nama Indodax atau Indonesia Digital Asset Exchange baru diresmikan sejak Maret 2018.
Dalam pengoprasiannya, perusahaan berbasis teknologi yang mempertemukan penjual dan pembeli asset digital terbesar di Indonesia telah aktif melayani lebih dari 2 juta member yang tersebar di 80 negara dan menyediakan lebih dari 80 jenis asset kripto yang siap untuk diperjual belikan.
Menurut ICO Analytics, Indodax beberapa kali telah melantai di posisi empat marketplace asset kripto terbaik di dunia dan lebih dari 10 juta pengunjung dengan volume trading mencapai 3T perbulannya.
Pada akhir tahun 2019, Indodax berhasil meraih tiga penghargaan internasional. Prestasi pertamanya adalah Top 10 Exceptional Cryptocurrency Exchange in Asia yang dianugerahi oleh World Blockchain Forum pada World Blockchain Award 2019 di Singapura.
Penghargaan ini diraih atas peranan Indodax sebagai marketplace asset digital terbaik Asia yang tidak hanya aktif memberikan pelayanan jual beli saja, tetapi juga dinilai solutif dalam memberikan solusi-solusi terkait penerapan teknologi blockchain di Asia.
Penghargaan kedua yaitu Indodax menempati 20 teratas di Asia dalam hal volume perdagangan aset digital. Catatan ini berdasarkan Blockchain Transparency Institute dan Coinmarketcap. Penghargaan ketiga yakni Indodax berhasil menjadi perusahaan asli Indonesia yang menduduki Top 100 Asia Awards Winners di kategori fintech.
Berkaitan dengan prestasi tersebut, Oscar Darmawan selaku CEO Indodax mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah percaya kepada Indodax. Ia juga berjanji akan meningkatkan kualitas Indodax sebagai salah satu platform yang melayani jutaan masyarakat di Indonesia untuk transaksi kripto dan token blockchain.
