Pembangunan masif yang dilakukan oleh berbagai negara di seluruh dunia, ternyata berdampak pada kekurangan bahan mentah pasir. Hal ini diungkapkan para ilmuwan iklim melalui perwakilannya bernama Pascal Peduzzi.
Seperti dilansir CNBC Internasional, Pascal Peduzzi yang merupakan ilmuwan iklim dari Program Lingkungan PBB sekaligus Direktur Basis Data Informasi Sumber Daya Global UNEP di Jenewa, Swiss, mengungkapkan jika bumi saat ini tengah kekurangan pasir dan ini menjadi salah satu tantangan berkelanjutan terbesar di abad ke-21.
“Kami hanya berpikir bahwa pasir ada dimana-mana. Kami tidak pernah berpikir akan kehabisan pasir, ini telah dimulai di beberapa tempat. Saat ini bagaimana mengantisipasi apa yang bisa terjadi dalam dekade mendatang. Jika tidak mengantisipasi, kita akan memiliki masalah besar tentang pasokan pasir, tetapi juga tentang perencanaan lahan,” jelas Pascal Peduzzi dalam webinar yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Chatham House.
Pemantauan penggunaan pasir global sendiri tidak dapat dilakukan secara akurat. PBB memperkirakan 4,1 miliar ton semen diproduksi setiap tahun, terutama digerakkan oleh China yang merupakan 48% dari ledakan konstruksi berbahan bakar pasir saat ini.
Untuk menghasilkan setiap ton semen dibutuhkan kurang lebih 10 ton pasir. Artinya, untuk kontruksi saja, dunia mengkonsumsi sekitar 40 hingga 50 miliar ton pasir setiap tahun. Jumlah tersebut cukup untuk membangun tembok setinggi 27 meter dengan lebar 27 meter yang mengelilingi bumi di setiap tahun.
Selain itu, penggunaan pasir global meningkat tiga kali lipat selama dua dekade terakhir. Peningkatan ini sebagian akibat dari lonjakan urbanisasi, jauh melebihi tingkat alami di mana pasir diisi ulang oleh pelapukan batuan oleh angin dan air.
Seruan peringatan tentang kekurangan pasir global sendiri telah digaungkan sejak 2019 dan telah dimasukkan ke dalam agenda politik sebagai hasil resolusi PBB. Peduzzi juga menyebut jika tantangan mengenai kekurangan pasir masih belum ditangani secara memadai di panggung global.
“Ini masih sangat baru. Dalam banyak kebijakan pembangunan, bahkan tidak ada yang membicarakan masalah pasir ini, darimana asalnya, dampak sosial atau dampak lingkungan, jadi banyak yang harus dilakukan,” lanjutnya.
Kita ketahui bersama, jika pasir merupakan bahan utama dalam pembangunan gedung, jalan, jembatan, rel kereta hingga chip silikon. Pasir juga dapat ditemukan hampir di setiap belahan Bumi, menyelimuti gurun dan garis pantai di seluruh dunia.
Tetapi meski demikian, tidak semua pasir dapat digunakan untuk pembangunan. Diprediksi ke depan, industrialisasi, pertumbuhan penduduk dan urbanisasi kemungkinan besar akan memicu pertumbuhan permintaan pasir yang eksplosif.