Spesies yang dinyatakan sudah punah asal Pulau Tasmania, Harimau Tasmania dikabarkan akan dihidupkan kembali oleh ilmuwan Australia dengan memanfaatkan teknologi genetika.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu profesor dari University of Melbourne sekaligus kepala Thylacine Integrated Genetic Restoration Research Lab, Andrew Pask kepada salah satu kantor berita ternama CNN pada Kamis (18/8/2022). Ia menjelaskan jika Harimau Tasmania akan dihidupkan kembali dengan teknologi genetika termasuk pengambilan DNA purba dan reproduksi buatan.
“Kami akan sangat menganjurkan bahwa pertama dan terutama kita perlu melindungi keanekaragaman hayati kita dari kepunahan lebih lanjut, tapi sayangnya kita tidak melihat perlambatan dalam hilangnya spesies,” jelas Andrew Pask.
Untuk merealisasikan proyek ini, Andrew Pask akan melibatkan para ilmuwan dari berbagai tempat, di antaranya mengajak kolaborasi Colossal Biosciences dan ahli genetika Harvard Medical School, George Church.
Sedikit informasi tentang Tasmanian Tiger, dahulu banyak ditemukan di semak-semak kawasan Australia. Hewan karnivora yang memiliki ukuran sebesar coyote ini mulai menghilang keberadaannya di dataran Australia.
Namun, pada 1800-an Harimau Tasmania hanya bisa dijumpai di Pulau Tasmania yang banyak dihuni oleh para pemukim dari Eropa. Karena dinilai merugikan penduduk (memakan hewan ternak), harimau unik tersebut banyak dibunuh secara liar di pemukiman Eropa.
Tanzanian Tiger terakhir yang hidup di Bumi diketahui bernama Benjamin, yang mati pada tahun 1936 di Kebun Binatang Beaumaris, Hobart, Pulau Tasmania.
Di sisi lain, sebelumnya dikabarkan para ilmuwan pun akan menghidupkan berbagai hewan-hewan purba yang sudah punah. Hewan-hewan tersebut, di antaranya Burung Dodo, Gajah Mammoth, Saber Toothed Cats, Badak Berbulu, Lumba-lumba Sungai Baiji, Moa dan Pyrenean Ibex.