Jika ada penyelam yang bisa menembus perairan hingga ke laut dalam, tentu akan menemukan satwa laut unik satu ini. Di kedalaman sekitar 4.500 meter di Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia, terdapat jenis ikan yang bisa berdiri dengan “tiga kaki”. Karena keunikannya, spesies ini disebut dengan ikan tripod yang hidup di dasar laut.
Seperti kita ketahui, semakin dalam laut, umumnya akan bersuhu makin dingin dan minim cahaya atau gelap. Namun, seperti dikutip dari laman Aqarium of The Pacific, ikan tripod atau Bathypterois grallator, sp. memancarkan sinar dari bagian sirip perut dan ekornya yang memanjang.
Cara ini merupakan adaptasi yang memungkinkannya dapat berburu secara efektif hingga sangat dekat dengan dasar laut dalam. Sinar ini menjadi lembut dan meredup saat ikan berenang menjauh, dan akan mengikuti di belakangnya seperti ekor yang lemas.
Lalu, mengapa ikan ini disebut dengan nama “ikan tripod”?
Dengan tiga proyeksi memanjang dari sirip perut dan sirip ekor bawahnya yang dimodifikasi, ikan ini menggunakannya untuk berdiri di dasar laut. Dari penampakannya, ikan ini lantas seperti menampilkan kaki tiga atau tripod. Karena itulah ia diberi nama ikan tripod.
Dikenal sebagai “pejalan kaki panggung”, ikan yang tampak aneh ini kerap bertengger di atas substrat atau landasan di dasar laut hampir sepanjang hidupnya untuk berburu makanan.
‘Penyelam’ Ulung hingga ke Dasar Laut
Ikan ini ditemukan di Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia pada kedalaman 1.200 hingga 4.700 meter. Salah satu aspek yang paling menarik dari ikan ini adalah adaptasi mereka untuk hidup dalam kondisi ekstrem di laut dalam.
Dari segi fisiologis, ikan ini “tidak memiliki mata” lantaran organ penglihatannya berkurang secara signifikan dan hampir menghilang sejak ia hidup di laut dalam yang gelap. Maka, organ sensorik utama mereka adalah gurat sisi, yang dapat mendeteksi getaran di dalam air.
Dengan struktur organ seperti rambut yang sangat sensitif pada sirip, gurat sisi membantunya mendeteksi pergerakan mangsa dalam air di sekitarnya. Ini sangat penting karena pada kedalaman itu, terlalu gelap untuk mengandalkan penglihatan.
Selain itu, ikan “tanpa mata” ini mengembangkan sirip dada panjang yang menjulur ke atas seperti antena, dan berfungsi sebagai organ taktil atau tangan, untuk mencari makanan. Karena itulah hewan ini juga dikenal sebagai ikan laut dalam yang memiliki metode gerak yang khas.
Bertahan Hidup dengan Tripod
Ukuran tubuh ikan ini bisa mencapai panjang hingga 37 sentimeter (14,5 inci). Tubuh ikan tripod berwarna perunggu hingga pucat keperakan atau abu-abu di sisi kepala, perut, dan sepanjang punggung bawah.
Tripod Fish (Bathypterois grallator).
Banyak ditemukan dikedalaman 4.500 m.
Jika bertemu pasangan mereka segera kawin. Jika tidak, mereka memproduksi sperma dan sel telurnya sendiri untuk berkembang biak.
🎥: https://t.co/X00IM1Re8p pic.twitter.com/Jcb7bKUw4J
— Semesta Sains (@semestasains) June 14, 2023
Para ilmuwan belum memahami betul bagaimana mekanisme “kaki tiga” bekerja sebagai organ ikan tripod. Namun mereka menduga cairan dipompa melalui sinar yang sangat panjang itu, membuat bagian sirip yang memanjang itu kaku dan memungkinkan keseimbangan ikan tripod saat berdiri di atas substrat selama berburu.
Ikan tripod juga terkenal karena punya strategi memperoleh makan secara unik. Mereka menghadapi arus dan menangkap invertebrata kecil dan ikan yang mengapung menggunakan sirip dada panjang seperti kipas.
Selain itu, ikan tripod menjalankan mekanisme pengembangbiakan diri secara alami dan mandiri. Jika bertemu pasangan, mereka segera kawin. Jika tidak, mereka memproduksi sperma dan sel telurnya sendiri untuk berkembang biak.
Wah, ternyata ikan tripod hidupnya mandiri dan berdikari, nih, Sob! ‘Berdikari’ alias berdiri di atas kaki tiga sendiri. He-he-he.