Berbicara tentang hewan laut di Indonesia memang tidak ada habisnya. Termasuk salah satu ikan raksasa satu ini yang bernama Ikan Napoleon. Ikan ini hidup di perairan tropis, termasuk Indonesia.
Ikan Napoleon merupakan jenis hewan laut yang mempunyai bentuk tubuh yang besar. Mengenai ukuran tubuh, ikan ini bisa memiliki panjang hingga selebar 2 meter dengan bobot 180 kilogram pada usia 50 tahun. Saking besarnya hewan ini disebut sebagai ikan terbesar di dunia.
Selain memiliki ukuran yang panjang, Ikan Napoleon punya garis-garis vertikal yang lIkan ebih gelap. Menariknya saat ikan ini tumbuh dewasa, maka tubuhnya akan berubah menjadi warna hijau kebiru-biruan dengan memiliki garis lebih jelas.
Napoleon juga memiliki bentuk bibir yang menebal ditambah bagian di atas kepala hewan ini punya benjolan yang sangat menonjol. Benjolan tersebut disebut ponok. Karena itu, banyak yang menyebutnya dengan ikan kepala berponok (Humphead Wrasse).
Ikan bernama latin latin Cheilunus undulates bisa ditemukan di perairan yang bersifat tropis dan subtropis, termasuk diantaranya perairan Indonesia. Lebih tepatnya persebarannya berada di Kabupaten Mentawai, Pulau Nias, Kabupaten Anambas, Kabupaten Natuna.
Tenang saja, ikan ini sangat jinak dan friendly terhadap manusia. Jadi ketika kamu bertemu dengan ikan jenis ini saat sedang menyelam tak perlu khawatir lagi. Sebab, ikan ini nggak akan terpengaruh dengan aktivitas penyelam.
Selain itu, ada beberapa fakta menarik lainnya seputar Ikan Napoleon yang perlu kamu ketahui. Apa saja itu? Kita bahas bersama, ya!
1. Asal Mula Nama Ikan Napoleon
Pada dasarnya penamaan ikan ini terinspirasi dari pemimpin militer asal Prancis, Napoleon Bonaparte. Namun ikan ini juga punya julukan lain. Misalnya seperti masyarakat di Kepulauan Natuna menyebutnya dengan ikan mengkait, sedangkan di Kepualauan Seribu dan Sulawesi dikenal dengan nama ikan maming.
Begitupun berlaku juga di beberapa daerah lain seperti Bangka Belitung yang lebih mengenalnya dengan ikan somay, di Kepulauan Karimun Jawa masayrakat Derawan terkenal menyebut ikan ini dengan ikan ikan lemak, dan di Nunukan dan Tawau ikan ini disebut dengan ikan licin.
2. Berumur Panjang
Satu hal yang perlu tahum satwa satu ini memiliki umur yang panjang. Dikutip laman Critterfacts via perairan.sasariagri.id, ikan ini bisa mencapai usia 80 tahun lebih. Ikan ini bisa dikatakan beranjak dewasa ketika menginjak usia 4-6 tahun.
3. Ikan Predator Oportunis
Meskipun punya bentuk tubuh yang besar, tetapi hewan ini termasuk ikan predator oportunis, loh. Jadi, ikan ini memakan hewan seperti kerang-kerangan dan beberapa jenis invertebrate berupa bulu babi, bintang laut, belut laut, dan lain sebagainya. Nggak cuma itu, Ikan Napoleon juga memakan ikan beracun seperti macam ikanbuntal dan sea hare.
4. Termasuk Satwa Dilindungi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.37/KEPMENKP/2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Ikan Napoleon, hewan ini termasuk satwa dilindungi. Ikan ini juga termasuk dalam kategori endangered (genting) oleh ICN karena populasinya yang semakin berkurang.
Faktor berkurangnya ikan ini pun beragam. Pertama, karena untuk mengurango overpopulasi, jadi jarang ada predator memangsa mereka yang membuat diri mereka berkembang biak dengan lambat. Kedua, aktivitas perikanan sulit dikontrol sehingga menyebabkan satwa ini kehilangan habitat aslinya.
Terakhir, faktor yang memengaruhi berkurangnya populasi ikan ini adalah larema tindakan oknum tidak bertanggungjawab yang menangkap ikan dengan cara menggunakan racun sianida.
Nah, itu dia fakta menarik seputar Ikan Napoleon. Kamu bisa menemukan ikan ini di kawasan perairan Indonesia, Sobat. Tapi ingat ya, hewan ini termasuk satwa dilindungi. Jadi, jangan menyakiti ikan-ikan ini, ya!