Bicara mengenai bahan sepatu kulit, mungkin banyak kita temui sepatu-sepatu dari bahan kulit biawak, kulit ular, kulit lembu, kulit buaya, hingga kulit hewan reptil lainnya. Tapi, tahukah Anda jika di Indonesia ada satu produk sepatu kulit yang memanfaatkan dari kulit ceker ayam? Produk sepatu tersebut bernama Hirka.
Ya, Hirka merupakan produsen sepatu kulit yang berdiri pada 2017 di Bandung, Jawa Barat. Hebatnya, mereka hadir sebagai pionir di dunia fashion pertama yang membuat sepatu kulit dari bahan dasar kulit ayam atau ceker ayam.
Didirikan oleh Nurman Farieka Ramdhany, ide membuat sepatu dari ceker ayam ini awalnya terinspirasi dari jurnal tentang teknik penyemakan kulit milik sang ayah. Kemudian ia melakukan riset dan mengembangkan riset tersebut selama 2 tahun.
Pada 2017, ia pun berkesempatan memamerkan karyanya di pameran internasional dan banyak menarik perhatian para pengunjung. Meski dibuat menggunakan ceker ayam, produk-produk Hirka selalu memberikan kualitas terbaik.
Menurut website resmi hirkaofficial.com, pola ceker ayam dari sebuah sepatu akan berbeda dengan bahan kulit lainnya, karena karakter dan susunan dari kulit kaki ayam yang tidak seragam, sehingga dapat memungkinkan sepatu yang dimiliki hanya satu-satunya di dunia.
“Eksotis, karena tekstur ayam punya keindahan pola berbentuk berlian yang tidak kalah eksotis dari kulit reptil lainnya,” tulis Hirka dalam situs resminya.
Dalam pembuatannya, setidaknya dibutuhkan 40 hingga 80 ceker ayam, tergantung ukuran. Untuk sepatu yang dicampur dengan kulit sapi atau domba hanya membutuhkan 15-18 ceker ayam. Saat ini, ada 5 jenis koleksi sepatu kulit ceker, yakni Jokka, Tafiaro, Renjana, Balawan, dan Ekajati.
View this post on Instagram
Untuk harganya, produk Hirka dibanderol dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp. 490 ribu hingga Rp. 2,5 juta, tergantung banyaknya kulit ceker ayam yang digunakan dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Produk buatan Nurman ini telah diekspor hingga ke beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Vietnam, Turki dan beberapa negara di Amerika Latin serta Eropa. Pada 2020, omset Hirka sempat terhambat. Namun, diakui Nurman, jika awal tahun 2021 penjualannya mulai kembali normal dengan omset sekitar Rp. 80 juta hingga Rp. 100 juta dalam sebulan.
Sedikit informasi saja, dengan membeli produk sepatu asal Bandung ini dapat menyelamatkan populasi reptil yang kini mulai menurun. Dan penggunaan kulit kaki ayam juga bisa menjadi bahan alternatif dalam industri mode yang ramah lingkungan.