Peringatan ulang tahun kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia mengungkit kebanggaan warga Papua. Dalam acara yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8/2023) lalu, grup musik hip-hop Papua Shine of Black menggetarkan panggung hiburan di hadapan Presiden Jokowi beserta jajaran menteri dan perangkat kabinet lainnya.
Nama Shine of Black (SOB) dalam kancah industri hiburan di ibu kota mungkin tak begitu terdengar gaungnya. Namun lain halnya dengan di dunia maya. Grup beranggotakan putra daerah Papua ini justru lebih tenar di media sosial.
Satu lagu mereka berjudul “Jang Ganggu” menyedot perhatian warganet saat viral di beberapa media sosial pada 2021. “Jang Ganggu” juga mencatatkan rekor telah ditonton sebanyak 47 juta kali di Youtube. Pada Juni 2021, SOB mendapatkan plakat Silver Play Button dari Youtube karena mencapai jumlah pengikut lebih dari 100 ribu.
Salah satu alasannya karena mereka piawai memanfaatkan media digital sebagai saluran presentasi karya musik. Di sisi lain, pandemi Covid-19 pada 2020 turut memengaruhi SOB untuk lebih produktif.
“Kalau di masa pandemi, kami tidak bisa tampil di panggung,” kata manajer SOB Salmon Wospakrik, melansir Media Indonesia. Satu demi satu lagu baru mereka luncurkan melalui kanal Youtube. Selain “Jang Ganggu”, SOB juga dikenal lewat lagu “Trausah Kancing”.
‘Mutiara Hitam’
Shine of Black beranggotakan Kosmus Ramandey sebagai pemimpin grup, Steven Waramori, Introvocal Waramori, Christio Mramra, Arsaly Manegasi, Ronal Lauturboms, Agil Amran, Adrian, Kaleb Noya, Rheza Kutanggas, Rian, Andre Rumrampam, Ley Bisai, dan Kevin Chen.
Dalam penampilan di acara peringatan HUT ke-78 RI, grup hip-hop asal Papua ini membawakan lagu andalan “Jang Ganggu” tersebut. Tamu undangan dan pasukan upacara turut berjoget bersama iringan musik hip-hop berbalut reggae.
Dalam penampilan Kamis lalu, SOB menyisipkan nama Presiden Jokowi sebagai sentuhan baru dalam lirik yang dinyanyikan. Alhasil, kalimatnya mengandung apresiasi kepada Jokowi yang telah memajukan Papua hingga menjadi sekarang, termasuk melahirkan pemuda-pemuda kreatif dan bertalenta.
Begini bunyinya: “Pak Jokowi bangun Papua tra gampang. Ingat Papua kreatif bertalenta.”
“Lagu ‘Jang Ganggu’ dibuat dari curhatan hati dari teman-teman yang sedang merasa pasangannya diganggu oleh orang lain,” ujar Salmon.
Gabungan sejumlah remaja dari kota Jayapura, Papua, SOB berdiri sejak 17 Agustus 2016. Kala itu sebagian personel masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Sama-sama menggemari musik hip-hop dan reggae menyatukan mereka untuk sepakat membentuk grup musik.
Kehadiran SOB seakan menjadi penghibur dan penyemangat rasa nasionalisme dari Tanah Papua yang seakan tak putus dirundung masalah. Sejak gencarnya serangan separatis Papua melalui Kelompok Separatis Teroris (KST) Gerakan Papua Merdeka, tak sedikit korban berjatuhan, baik dari personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) ataupun warga sipil. Tak ayal, ancaman ketakutan kerap membayangi warga setempat.
Begitu pula kasus suap dan gratifikasi Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe, beserta perangkat pejabat daerahnya, seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua 2013-2017 Mikael Kambuaya dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) 2018-2021 Gerius One Yoman.
Lalu, apa makna kemerdekaan sesungguhnya bagi warga Papua, ya, Sob?