Hilirisasi industri sawit serta energi terbarukan (EBT) berpeluang besar untuk terus dikembangkan Indonesia. Baru-baru ini, Indonesia melakukan kerjasama dengan perusahaan industri Jerman. Hal tersebut dinyatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika melaksanakan kunjungan kerja ke negara industri tersebut.
Dalam hal ini, Menperin menjelaskan bahwa hilirisasi yang dilakukan Indonesia mampu meningkatkan nilai tambah terhadap komoditas kelapa sawit. Mengingat selama 10 tahun terakhir ini, ekspor produk turunan dari kelapa sawit terus mengalami kenaikan yang signifikan.
Perlu diketahui, peningkatan ekspor turunan kelapa sawit ini dimulai sejak tahun 2010 dengan sebanyak 20%, dengan peningkatan ekpor mencapai 80% di tahun 2020. Kini terdapat 169 produk hilir CPO yang melakukan produksi di Indonesia. Kondisi ini tentu berbeda dengn 2011 lalu. Pasalnya di tahun tersebut hanya ada 54 jenis produk hilir CPO.
Pada 2020, nilai ekspor sawit sebesar 19,89 miliar US dolar. Selang satu tahun kemudian, nilai ekspornya semakin meningkat hingga sebesar 53,65%. Dengan demikian akan mempengaruhi tenaga pekerja. Di sini dikatakan tenaga kerja memiliki jumlah 4,20 juta pekerja langsung dan 12 pekerja tidak langsung.
Oleh sebab itu, ketika hari pertama datang ke Jerman ia mengunjungi industri produsen fatty acid bernama Ecogreen Oleochemicals untuk melihat berbagai produk hasil hilirisasi kelapa sawit.
“Kami melihat teknologi yang digunakan oleh Ecogreen Oleochemical dapat mendukung hilirisasi industri di Indonesia. Karenanya kami berdialog dengan Ecogreen Oleochemical untuk membuka peluang tersebut,” tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Berlin.
Adapun produk-produk yang telah dihasilkan dengan bantuan teknologi canggih dari perusahaan terebut ternyata bisa digunakan sebagai bahan baku industri lain. Hal ini seperti bahan baku produk detergen, komponen perawatan kulit dan kosmetik, bahan kimia pertanian, industri tekstil, industri percetakan, industri makanan, dan terakhir industri obat-obatan.
Selain akan menggandeng Jerman dalam hilirisasi kelapa sawit, pemerintah juga akan bekerja sama dalam menerapkan pemanfaatan sumber hidrogen di Indonesia. Nantinya hidrogen tersebut akan diubah menjadi sumber tenaga pembangkit listrik atau bahan bakar kendaraan.