Dalam ekosistem mangrove terdapat hewan yang tinggal di hutan mangrove dan saling berinteraksi. Proses memakan dan dimakan, bertahan hidup dan berkembang biak berjalan dengan baik di dalam hutan mangrove. Hal tersebut dikarenakan ekosistem mangrove yang berlahan basah seperti pinggir sungai, rawa, maupun pinggir pantai. Selain lumpur yang kaya akan zat hara, terdapat pula pasokan air yang masuk dan keluar, dan buah mangrove yang beragam.
Maka tak heran jika ekosistem hutan mangrove menjadi tempat tinggal bagi beberapa hewan khas berdiam di sana. Hewan apa saja? Yuk simak penjelas hewan yang tinggal di hutan mangrove.
Kepiting Ungu Pemanjat

Seperti namanya, kepiting yang satu ini berwarna ungu dan memang sering memanjat akar bakau untuk menghindari diri dari air pasang dan predator yang mengincarnya. Kepiting ini memiliki nama ilmiah Metopograpsus sp.
Kepiting Laga

Kepiting kecil dengan nama ilmiah Uca sp ini memiliki capit besar dan cangkangnya berwarna-warni seperti pelangi. Capit besarnya itu biasanya bergerak seperti sedang bermain biola sehingga terkadang juga disebut sebagai kepiting biola. Mereka biasa mencari makan di pinggir pantai atau daerah berpasir.
Kepiting Oranye

Kepiting bercapit oranye besar ini suka sekali menangkap makanan yang ada di lumpur hutan mangrove. Bernama ilmiah Metaplax sp., biasanya kepiting ini tinggal di antara akar-akar bakau dan lumpur halus dekat saluran perairan. Diketahui, kepiting oranye jantan sering kali bertarung untuk memperebutkan betina maupun lubang tempat tinggalnya.
Kepiting Semapor

Kepiting dengan nama ilmiah Ilyoplax sp. ini memiliki rata-rata ukuran kurang dari 1 cm. Karena sering menaik turunkan capitnya seperti sedang memberikan kode semapor, maka disebut kepiting semapor. Capitnya tersebut juga biasa digerakkan untuk menandai daerah kekuasaannya dan untuk menarik lawan jenisnya.
Udang Pistol

Disebut sebagai udang pistol karena salah satu berbentuk seperti pistol. Udang bernama ilmiah Alpheus sp. ini capitnya juga berbunyi seperti jentikan jari manusia. Capitnya diketahui berfungsi sebagai pelindung diri dari predator. Kepiting ini biasa mencari makanan di antara akar mangrove, pecahan karang, maupun daun mangrove yang jatuh.
Ikan Glodok

Ikan glodok ini juga disebut dengan Mudskipper yang terdiri dari beberapa macam spesies. Matanya yang menonjol keluar membuat ikan ini menjadi sangat unik dengan mata yang menonjol. Ikan bernama ilmiah Periophthalmus sp. ini bisa berlompatan di antara akar mangrove dan berjalan di atas lumpur Mangrove dengan “kaki palsunya”. Namun, tak semua jenis ikan glodok hidup di ekosistem hutan mangrove.
Kucing Bakau

Kucing bakau atau Prionailurus viverrinus ini merupakan kucing liar yang hidup pada ekosistem mangrove di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kucing ini diklasifikasikan terancam punah pada tahun 2008 oleh IUCN karena habitat lahan basahnya yang semakin terancam. Ukuran kucing bakau dua kali lebih besar dari kucing domestik. Selain itu, kucing ini juga memiliki wajah yang memanjang dengan hidung datar yang khas.
Kelomang Mangrove

Kelomang mangrove atau Clibanarius sp. ini dikenali dari warna kakinya yang bergaris-garis biru. Biasanya, mereka akan mencari cangkang baru untuk ditinggali apabila berganti kulit dan ukuran tubuhnya membesar.