Penulis buku terlaris di Indonesia Filsafat Teras, Henry Manampiring, belum berani membocorkan perannya di sebuah film horor yang mulai diproduksi tahun ini. Berjudul Siksa Kubur, film yang disutradarai oleh Joko Anwar ini direncanakan rilis di bioskop pada 2024. Henry Manampiring malah tersipu mengingat tawaran itu.
Ditemui seusai diskusi “Stoa untuk Indonesia yang Lebih Rasional”, di Serambi Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (17/9/2023), Henry merendah. Dia pun terkekeh dengan unggahan media sosial yang mengungkap daftar jajaran pemeran film Siksa Kubur.
Dia mengatakan, perannya di film horor itu bermula dari ajakan bersifat spontan.
“Sebenarnya saya malu karena postingan itu (publikasi daftar pemain Siksa Kubur). Karena saya merasa kecil banget, dan itu Joko minta tolong ke saya sebagai temen aja gitu, ‘Eh, ikutan dong di film ini’. Ya udah deh, iya-in aja,” ujar Henry.
Selaku sutradara, Joko Anwar telah mengumumkan proyek terbarunya itu sejak Maret 2023. Dia lantas memajukan jadwal syuting seraya memampang sejumlah pemain di film horor besutannya. Film Siksa Kubur merupakan pengembangan dari ide cerita film pendek Grave Torture yang dibikinnya pada 2012.
Dengan bangga saya ingin mengumumkan jajaran pemain film terbaik Indonesia yang bersatu dalam film ke-10 saya, SIKSA KUBUR. Saya dan seluruh tim merasa sangat bersyukur dan beruntung bisa bekerja sama dengan para panutan kesayangan kami ini. Mudah-mudahan bisa memberikan… pic.twitter.com/FDBF3NOaaU
— Joko Anwar (@jokoanwar) September 13, 2023
Lalu, kira-kira bakal berperan sebagai apa nih, Henry?
“Batu nisan.., he-he, nggak–nggak,” ucapnya, disusul tawa.
Sabar ya, Sob, ternyata Henry belum bisa membagi info detail soal perannya di film ini. Maklum, begitulah pesan yang kudu dipatuhi tim pemeran selagi syuting tengah berlangsung.
“Saya belum boleh spill karena dilarang oleh studio. Intinya peran saya kecil aja kok, tenang aja, nggak level sama Reza Rahadian. Jauuuh banget. Makanya ditaruhnya di kanan pojok bawah,” katanya, merendah lagi.
Tak Ada Alasan Spesifik
Henry mengatakan, nggak ada alasan khusus hingga dia menerima tawaran Joko Anwar. Atas dasar respek dan hubungan pertemanan keduanya-lah, Henry lantas mengiyakan pengalaman pertamanya memasuki produksi film layar lebar.
Sebagaimana menyambut ajakan Joko tersebut, Henry mengungkapkan, tidak ada alasan spesifik dia menulis buku bertema ilmu sosial dan filsafat. Lulusan sarjana Ekonomi pada tahun 1997 dari Universitas Padjajaran ini telah menerbitkan beberapa judul buku, yaitu The Alpha Girl’s Guide (2015), Filosofi Teras (terbit pertama kali pada 2018), dan novel Hitam 2045 (2022).
Buku nonfiksi karangannya, Filosofi Teras, telah memasuki cetakan ke-50 dan menembus angka penjualan 300.000 eksemplar. Buku ini berisi panduan praktis menjalani kehidupan sehari-hari dengan perspektif filsafat Stoisisme (atau dalam bahasa Yunani, Stoa, berarti teras). Lewat buku inilah, Henry dikenal sebagai penulis buku filsafat populer. Henry mengungkapkan, semua ide penulisan buku karyanya berawal dari pengalaman pribadi.
“Saya bertemu aliran Stoisisme kala depresi klinis dirawat tahun 2017. Saya diantar oleh semesta ketemu dengan Stoisisme. Jadi saya pikir, kalau saya saja terbantu, mungkin orang lain di Indonesia bisa terbantu,” katanya.
Dengan cara penyampaian yang sederhana dan menyenangkan, konsep-konsep filsafat Stoa di buku karangannya membuat pembaca mudah memahami dan menerapkan. Hal ini diakui Henry merupakan teknik yang dipilihnya demi merangkul pembaca dari generasi muda.
“Saya sadar pembaca saya adalah gen Z, milenial muda. Maka sebisa mungkin walaupun topiknya susah, bahasanya mudah dimengerti dan penyampaiannya bersahabat,” ucapnya.
Terus bersemangat dan selamat buat Kak Henry! Semoga terus bersinar menjadi inspirasi nyata.