Ganja acap kali mendapat stigma miring di masyarakat karena efek halusinogennya. Namun di balik itu semua, tumbuhan ganja rupanya bermanfaat bagi sebuah bangunan, loh, Sob. Adalah hempcrete, material bangunan yang terbuat dari tanaman ganja!
Bentuk hempcrete menyerupai batu bata untuk konstruksi rumah, namun penggunaan tanaman ganja untuk material ini adalah bagian seratnya. Karena ia tersebut dari tumbuhan, tentu material ini lebih ramah lingkungan dan zero carbon dibandingkan batu bata konvensional, loh, Sob.
Lalu bagaimana ceritanya serat tanaman ganja bisa dijadikan material bangunan? Bakal bikin nge-fly nggak, tuh?
Tenang, Sob! Dilansir Hemp Industry Daily, tanaman ganja yang digunakan untuk material ini memang khusus dibudidayakan sebagai bahan bangunan, kok. Jadi nggak ada efek halusinogennya.
Dalam tanya jawab dengan Lingkar Ganja Nusantara (LGN) dilansir laman Interior Design, hemp yang menjadi bahan utama hempcrete merupakan jenis yang berbeda dari tanaman ganja atau mariyuana. Hemp adalah salah satu varietas dari pohon Cannabis Sativa L yang digunakan untuk keperluan industri.
Penyusun utama dari material ini adalah serat tanaman yang dicampur dengan mineral (kapur) serta air. Ketiganya akan melekat karena inti tumbuhan ini memiliki kandungan silika tinggi sehingga memungkinkan kapur terikat dengan baik.
Saat ini, kontraktor bangunan dunia yang tergabung ke dalam The International Hemp Building Association, sudah banyak memanfaatkan dan merekomendasikan hemp sebagai material utama bangunan. Selain eco friendly, dilansir The Hemp Builder, material ini memiliki keistimewaan antara lain fire resistant (tahan api), soundproof (kedap suara), anti toxic (anti racun), thermal insulation (isolasi termal), resistant to rat and mice (tahan tikus dan hama), serta lebih murah.
Terus, mengapa bahan hempcrete bisa lebih unggul, ya?
Pasalnya, kandungan penyusun dari material ini hanya serat, mineral, dan air. Ketiganya mampu menghasilkan material prefabrikasi setelah pencetakan. Sobat SJ hanya perlu menunggunya hingga kering selama beberapa hari kemudian bisa digunakan. Lalu kalau tidak digunakan? Bisa dibuang langsung karena material akan mengurai di alam secara otomatis.
Wah, kira-kira material hempcrete bakal hadir juga nggak, ya, di Indonesia? Seperti layaknya di luar negeri yang sudah memanfaatkan serat tanaman ganja untuk bahan bangunan. Inovasi unik dan cerdas, berani mencobanya?