Sebagai warlok (warga lokal) pastinya kamu senang, dong, dengan minuman khas Nusantara? Salah satunya adalah arak Bali, nih. Setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kemendikbudristek pada November 2022 lalu, pemerintah Bali kini menetapkan 29 Januari sebagai Hari Arak Bali, Sob!
Keputusan penetapan Hari Arak Bali ini termaktub dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022.
“Dalam upaya dan strategi memperkokoh perlindungan dan pemberdayaan arak Bali, ditetapkan Hari Arak Bali dengan tujuan mengenang Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali sebagai tonggak perubahan status yang mengangkat keberadaan, nilai, dan harkat arak Bali,” terang I Wayan Koster, Gubernur Bali pada Senin (26/12).
Koster mengajak masyarakat, pemerintah serta pelaku usaha untuk menjadikan hari tersebut sebagai kesadaran kolektif masyarakatnya kepada keberadaan, nilai, dan harkat dari arak Bali, Sob.
Menurutnya, keputusan ditetapkannya hari tersebut bertujuan untuk melindungi dan memelihara arak sesuai dengan nilai-nilai budaya, serta memberdayakan, memasarkan, dan memanfaatkan minuman lokal tersebut sebagai ekonomi berkelanjutan di masyarakat.
Walau 29 Januari sudah ditetapkan sebagai hari arak, Koster tetap mengimbau agar arak Bali nggak dimanfaatkan untuk kegiatan yang ceroboh atau nggak sesuai dengan nilai esensial dari arak dan tak sesuai UU yang berlaku.
Berdasarkan Pergub Bali Nomor 1/2020, tepat pada 29 Januari rupanya Bali selalu memeringati Hari Arak Bali yang mana masyarakat pelaku usaha arak Bali maupun UMKM serta koperasi sejak saat itu mendapatkan perlindungan dan legalitas jualan arak Bali, Sob.
Koster menjelaskan, berbagai produk olahan berbasis arak Bali kini sudah mendapatkan izin edar dari BPOM RI dan pita cukai dari Kanwil Bea Cukai Provinsi Bali.
“Para perajin arak Bali menyambut gembira, berbagai kreativitas tumbuh mulai dari kemasan yang elegan dan berkualitas hingga inovasi olahan dengan berbagai cita rasa dan aroma,” terangnya. Setidaknya kini ada 28 produk yang terbuat dari olahan arak Bali dan beredar sejak 2022.
Gubernur Bali tersebut juga menerangkan betapa luhurnya arak Bali yang merupakan warisan tetua terdahulu. Ia menjelaskan bahwa leluhur Bali terbiasa mengonsumsi kopi arak untuk kesehatan.
“Saya menilai banyak sisi positif yang dapat kita peroleh dari arak Bali selain untuk sarana upacara adat, juga baik untuk kesehatan sebagai minuman penghangat tubuh. Arak Bali juga memiliki potensi ekonomi sebagai sumber penghidupan dan kesejahteraan masyarakat Bali,” tutupnya.
Setelah mengetahui momen ini, jangan sampai menyalahgunakannya, ya, Sob. Niatnya memang baik, loh, agar arak Bali senantiasa abadi sebagai warisan leluhur. Tetapi jangan dikonsumsi secara berlebihan, ya, Sob!