Setiap tanggal 8 September, dunia memperingati Hari Aksara Internasional. Ya, aksara itu nggak cuma ada di Indonesia saja lho Sobat, seperti kebanyakan yang kita ketahui hanya aksara Jawa. Tapi senyatanya, Indonesia memiliki berbagai aksara di tiap daerah. Aksara atau sistem penulisan tersebut memuat suatu sistem simbol visual yang tertera pada kertas maupun media lainnya, antara lain batu, kayu, kain, dll. Penulisan dalam media-media tersebut untuk mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa.
Di Indonesia sendiri, umumnya yang terkenal adalah aksara Jawa, aksara Bali, aksara Sunda, aksara Bugis hingga aksara Makassar. Aksara-aksara tersebut bisa dibilang asli dari Nusantara. Nah, di antara aksara-aksara yang umum dikenal di Indonesia, mari kita kulik satu-satu yuk, Sob, di Hari Aksara Internasional!
1. Aksara Jawa
Aksara yang satu ini terdiri dari sekitar 20 hingga 33 aksara dasar, tergantung dari penggunaan bahasa yang bersangkutan. Setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ atau /ɔ/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu. Arah penulisan aksara Jawa adalah kiri ke kanan. Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi antarkata (scriptio continua) namun umum diselingi dengan sekelompok tanda baca yang bersifat dekoratif.
2. Aksara Sunda
Adalah aksara yang digunakan oleh masyarakat Sunda yang merupakan aksara hasil kreativitas dan kearifan lokal yang mendapat pengaruh dari aksara Pallawa. Aksara Sunda saat ini berjumlah 32 buah.
Hal tersebut terdiri atas 7 aksara swara atau vokal (a, é, i, o, u, e, dan eu) dan 25 aksara ngalagena atau konsonan (ka-ga-nga,ca-ja-nya,ta-da-na,pa-ba-ma,ya-ra-la,wa-sa-ha,fa-va-qa-xa-za-kha-sya).
3. Aksara Bali
Terdiri dari sekitar 18 hingga 33 aksara dasar. Kurang lebih sama dengan aksara Jawa dari mulai konsonan, arah penulisan dari kiri ke kanan hingga ditulis tanpa spasi dengan sejumlah tanda baca.
4. Aksara Batak
Kalau aksara Batak terdiri dari 19 aksara dasar dengan tambahan beberapa aksara pada varian tertentu. Selain itu, aksara Batak juga hampir sama dengan aksara lain seperti konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu, dibaca dari kiri ke kanan, ditulis tanpa spasi antarkata. Yang berbeda hanya pada tanda baca yang minimal.
5. Aksara Lontara dari Bugis
Terdiri dari 23 aksara dasar. Arah penulisan aksara Lontara adalah dari kiri ke kanan. Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi antarkata (scriptio continua) dengan tanda baca yang minimal, seperti aksara Bali.
Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, UNESCO telah memasukkan I La Galigo, naskah yang ditulis dengan aksara Lontara sebagai Memory of The World pada 2012.
6. Aksara Makassar
Yang membedakan aksara Lontara Bugis dengan aksara Makassar terdapat pada jumlah aksaranya yang hanya 18. Selain itu, perbedaan Lontara Bugis dengan Lontara Makassar yaitu pada Lontara Bugis dikenal huruf ngka’, mpa’ , nca’, dan nra’ sedangkan pada Lontara Makassar huruf tersebut tidak ada.
7. Aksara Rejang
Aksara ini merupakan salah satu aksara tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Sumatra bagian selatan dan Bengkulu. Perbedaanya dengan aksara Jawa adalah aksara ini tidak memiliki pasangan sehingga jauh lebih sederhana daripada aksara Jawa. Aksara ini mempunyai 19 buah aksara tunggal (buak tuwai) dan 9 aksara Ngimbang.
Menduniakan Aksara Nusantara
Aksara-aksara yang tadi disebutkan di atas sudah masuk dalam daftar UNICODE (lembaga dalam naungan UNESCO yang menangani standar kode aksara pada komputer di dunia). Hal ini membuat aksara milik Indonesia bisa dipakai di komputer layaknya huruf latin, China, Jepang hingga Arab.
Tak hanya sampai di situ, upaya lainnya dalam melestarikan aksara Indonesia dan juga sekaligus membuatnya mendunia juga dilakukan oleh pengelola bernama Domain Internet Indonesia (PANDI). Pandi telah mendaftarkan aksara Jawa menjadi jadi bagian Internationalized Domain Name (IDN) pertama dari Indonesia ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).
Selain aksara Jawa, 6 aksara lainnya dari aksara Bali, aksara Sunda, aksara Makassar, aksara Bugis, aksara Rejang dan aksara Batak juga telah didaftarakan kepengelola domain internasional ICANN,
Yah, memang belum ada kabar lebih lanjut apakah pendaftaran aksara Indonesia ke ICANN sudah disetujui. Namun, kita doakan semoga segera terwujud, Sob. Karena jika bukan kita yang melestarikan warisan para leluhur, ya siapa lagi ‘kan?