Sebagai negara yang memiliki puluhan ribu pulau, Indonesia dikenal memiliki satu pohon yang bisa dijadikan kayu termahal di dunia bernama Pohon Gaharu (aquilaria malaccensis) atau Kayu Gaharu. Sesuai namanya, kayu ini banyak dijumpai di hutan Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri, Kayu Gaharu dapat ditemukan di Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi. Namun untuk pasar dunia, Gaharu yang berasal dari Kalimantan Utara paling banyak dicari.
Namun tahukah Anda, khasiat dari pohon atau kayu Gaharu tersebut? Berikut manfaatnya:
Sebagai Obat-obatan
Siapa sangka, kayu ini memiliki khasiat sebagai penyakit dalam, seperti sesak nafas, masuk angin, kembung, sembelit, ginjal, diare, dan gejala hipertensi.
Bahan Kosmetik dan Shampoo
Selain sebagai obat-obatan, kayu yang mengandung methanol ini juga bisa dibuat menjadi bahan kosmetik seperti parfum, shampoo dan produk perawatan tubuh lainnya.
Ritual Kebudayaan di Indonesia dan Aroma Terapi
Di zaman kerajaan, kayu ini juga berfungsi sebagai simbol atau perangkat untuk ritual kebudayaan di beberapa daerah di Nusantara. Penggunaannya biasanya dengan cara dibakar sehingga mengeluarkan aroma yang cukup harum. Saat ini, Gaharu biasanya dipakai untuk aroma terapi atau pengharum ruangan.
Bahan arsitektur
Selain mahoni dan kayu jati, banyak pecinta seni khususnya seni rupa dan arsitektur menggunakan bahan Gaharu sebagai pelengkap bangunan, seperti kusen pintu, interior, kursi, meja atau dekorasi penyempurna ruangan.
Aksesoris
Bukan hanya sebagai pelengkap dan bahan bangunan saja, manfaat kayu beraroma wangi ini biasa juga dipakai sebagai aksesoris seperti gelang, kalung, liontin bahkan tasbih.
Dengan banyaknya manfaat dan khasiat yang terdapat pada pohon atau kayu gaharu sendiri, membuat harganya pun cukup tinggi. Contoh seperti warga Desa Entalsewu, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang dikenal sebagai pengrajin tasbih. Mereka mampu menjual karyanya berkisar antara Rp. 750 ribu hingga Rp. 50 juta rupiah per kilogram.
“Selain membuat tasbih, juga membuat gelang, bakaran, kalung, minyak, powder, dupa, patung, liontin. Namun di saat pandemi omzetnya mengalami penurunan Rp. 300 hingga Rp 400 juta,” ujar Aulia Bagus Ar Rahman seperti dikutip Detik.
Tercatat pula, di masa pandemi seperti saat ini penjualan aksesoris dari bahan gaharu masih banyak diminati oleh para konsumen dari luar negeri seperti Arab Saudi, China, Malaysia, Turki, hingga Amerika Serikat.
“Namun sayangnya tiba-tiba muncul pandemi Covid-19, sehingga bisnis kerajinan berbahan kayu gaharu merosot tajam. Merosotnya mencapai 30 hingga 40 persen. Selain itu, bahan bakunya sulit didapatkan,” tambahnya.
Sekedar informasi saja, untuk keunggulan gaharu terdapat pada bobot dan tekstur yang keras. Memiliki serat yang unik, tahan terhadap cuaca, serta memiliki aroma wangi-wangian yang khas.