Sobat SJ nampaknya perlu tarik nafas panjang-panjang dan “ikat pinggang” sekencang-kencangnya nih. Pasalnya, harga beras di pasaran saat ini (5/9/2023) terpantau mengalami kenaikan.
Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras medium dan premium saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni berkisar antara Rp200 hingga Rp500. Mengenai harga premium menjadi Rp14.370 per kg dan harga medium di kisaran Rp12.500 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di pedagang eceran.
Jika Sobat mencari beras dengan kemasan 5 kg di marketplace atau e-commerce, terpantau untuk kelas premium pun sudah ada yang tembus ke angka Rp92.000 per kemasan (merk Idola). Untuk merk lainnya seperti Bromo Ayana mencapai Rp90.000 per kemasan, Maknyuss seharga Rp75.000 per kemasan.
Berikut harga beras kemasan 5 kg di e-commerce:
Beras premium Topi Koki Rp69.500 per kemasan
Beras premium Sania Rp70.000 per kemasan
Beras premium Setra Ramos Cap Bunga Rp72.700 per kemasan
Beras premium Raja Platinum Rp74.700 per kemasan
Beras premium Maknyuss Rp75.000 per kemasan
Beras premium Kepala Super Rojolele Rp76.000 per kemasan
Beras premium Sumo Rp76.900 per kemasan
Beras premium Bromo Ayana Rp90.000 per kemasan
Beras premium Idola Rp92.000 per kemasan
Di sisi lain, penggilingan padi di Sragen mengalami ‘gulung tikar’ akibat kenaikan harga beras dan gabah. Dari 200 penggilingan padi skala menengah ke bawah, lebih dari 50% di antaranya telah tutup. Mereka kalah bersaing dengan perusahaan besar yang lebih sustainable.
Wakil Ketua Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sragen, Widyastuti mengungkapkan bahwa pengusaha penggilingan padi tidak menginginkan kondisi seperti saat ini. Di mana banyak pabrik-pabrik beras besar mempengaruhi kelangsungan operasional penggilingan padi kecil, karena kapasitas produksi pabrik penggilingan besar bisa mencapai 1.000 ton.
“Sementara stok gabah terbatas dan harganya naik terus. Harga gabah kering panen (GKP) sekarang tembus Rp7.500/kg untuk panen combine harvester dan Rp7.200/kg untuk panen pakai thresher. Harga GKP itu rekor tertinggi dalam sejarah perberasan di Indonesia. Dengan harga tinggi itu, petani di Sragen tidak bisa menikmati karena belum ada yang panen saat ini,” jelas Wiwid sapaan Widyastuti, kepada salah satu media lokal di Jawa Tengah.