Jelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, beberapa bahan pokok atau keperluan rumah tangga nampak perlahan mulai naik nih, Sob di pasaran. Seperti harga bawang putih, pada Rabu (1/3/2023) naik mencapai sebesar 1,86% atau sebesar Rp550.
Kenaikan harga bawang putih jenis bonggol tersebut tercatat pada Panel Harga Badan Pangan Nasional. Sebelumnya, pada 22 Februari 2023, harga bawang putih tersebut masih sebesar Rp29.600 per kg dan kini naik menjadi Rp30.150 per kg.
Adapun kenaikan tertinggi terjadi di Papua Barat yang mencapai Rp48.000 per kg. Sedangkan terendah terjadi di Kepulauan Riau dengan harga sebesar Rp22.000 per kg.
Kenaikan harga bawang putih sendiri diprediksi akan terjadi hingga setelah Lebaran mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Ajib Hamdani.
“Ini sampai Lebaran harganya cenderung naik. Setelah Lebaran akan stabil tinggi dulu, nanti turun setelah Juli. Polanya akan begitu,” jelas Ajib seperti dikutip CNBC Indonesia, pada Rabu (1/3/2023).
Kondisi stabilnya bawang dipasaran sendiri akan terjadi jika impor bawang putih sudah masuk kembali ke Indonesia dan ketersediaan barang stabil. Saat ini diketahui, kuota impor bawang baru 2 kali kloter. Namun poin pentingnya adalah begitu terjadi stabilitas barang masuk maka otomatis secara alamiah harganya akan cenderung turun lagi nanti, ini merupakan fluktuasi menjelang lebaran.
Sekedar informasi saja, untuk mengoptimalkan bawang lokal khususnya bawang putih sangat sulit dilakukan, karena pengaruh kontur tanah di Indonesia. Bawang putih akan tumbuh dengan baik jika ditanam di atas 1.000 meter di atas permukaan laut atau wilayah pegunungan.
Di sisi lain, konsumsi bawang putih dalam setahun di Indonesia diperkirakan mencapai 600 ribu ton. Sudah tentu dengan jumlah yang cukup besar tersebut, Indonesia akan sulit untuk memproduksi kebutuhan dalam negeri sesuai kebutuhan.
“Di Indonesia, dengan kontur tanah yang tinggi tidak mungkin kita memproduksi 600 ribu ton, paling maksimal 50-100 ribu ton sudah cukup bagus. PR-nya adalah bagaimana kemudian pemerintah mengoptimalkan komoditas unggulan,” lanjut Ajib.
Disarankan, pemerintah harus komprehensif dengan memacu komoditas unggulan. Di sisi lain, katanya, impor berperan menjaga keseimbangan harga sehingga inflasi lebih terkendali.
“Terkait dengan bawang putih, tinggal bagaimana pemerintah membuat kebijakan agar ada kolaborasi terbaik antara importir dan petani. Bagaimana kemudian importir melakukan wajib tanam tepat sasaran kepada para petani bawang putih, sehingga terjadi subsidi silang,” pungkas Ajib Hamdani.
Kira-kira, selain bawang putih, kebutuhan pokok apa lagi ya yang bakal naik jelang Lebaran mendatang?