Mengenalkan pesona Indonesia bisa melalui berbagai cara. Ada yang mengukir prestasi akademik, lewat karya fashion, film hingga produk. Tak terkecuali Guruh Sabdo Nugroho, ia juga ambil bagian mengenalkan budaya asli indonesia ke mancanegara lewat gitar butik, Batiksoul Guitars, yang saking uniknya banyak digemari pencinta gitar butik global.
Lalu apa sih gitar butik ini? Gitar butik karya Batiksoul Guitars berbeda dari gitar biasa lainnya karena selain desainnya yang cantik dengan motif batik khas Sukoharjo, tempat lahir dari Guruh Sabdo Nugroho, namun juga nada yang dihasilkan menjadi unik karena terbuat dari bahan pilihan.
Awal Mula Tertarik Gitar Butik
Guruh atau yang dikenal pula dengan nama Guge Nugroho ini menceritakan bagaimana awalnya ia tertarik di bidang gitar butik dari 2009, “Awalnya saya penasaran mengapa gitar itu harganya bisa mencapai puluhan juta. Ternyata ada spesifikasi khusus, kebetulan saya tertarik dengan dunia kayu, jadi saya mulai pelajari,” ujar Guruh kepada Bisnis.com, (8/8/2020).
Guruh pun kemudian memulai perjalanannya menjadi seorang luthier dengan mengeksplorasi jenis kayu unggulan di Indonesia yang cocok untuk dijadikan bahan gitar terutama gitar akustik. Kayu yang dipilih nantinya akan berperan penting dalam menentukan karakter resonansi suara pada nada rendah maupun nada tinggi. Kayu pun juga harus tahan segala cuaca karena ingin dipasarkan ke negara empat musim, tempat banyak peminat gitar butik.
Belajar dari YouTube hingga ke Luar Negeri
Selama mempelajari cara membuat gitar butik, Guruh pun banyak belajar dan melihat tutorial baik dari YouTube, mengikuti forum online tempat para pembuat gitar berkumpul untuk memberi informasi, bahkan menyambangi langsung lokasi pembuatan gitar di Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Setelah menemukan kayu yang tepat yaitu diantaranya ada kayu mahogany, kayu mangga dan sonokeling. Kemudian Guruh pun masih membutuhkan 2 tahun untuk melakukan uji coba melekatkan batik pada gitar.
Pada kayu solid yang berketebalan hanya 2.7 mm itulah diterapkan motif batik lewat canting, lilin malam dan pewarna alami. Melekatkan motif batik ke gitar dengan cara tradisional harus dilakukan hati-hati agar tidak merusak kualitas kayu dan resonansi di tubuh gitar.
“Untuk membuat batik di media kayu butuh densitas dan humidity yang bagus karena [proses] batik biasanya merusak akibat disiram air panas dan cairan kimia. Saya butuh 2 tahun untuk hasil yang sempurna,” jelasnya.
Pernah Gagal, Kemudian Berbuah Manis
Mengalami berbagai kegagalan dalam membuat prototype gitar butik pertamanya lantas tak membuatnya pantang menyerah. Hingga akhirnya pada 2014, brandnya mulai diakui. Hingga akhirnya bisa melakukan promosi dengan mengikuti beragam pameran yang difasilitasi pemerintah.
Hingga kini Guruh dengan Batiksoul Guitars telah mampu memproduksi 3-5 gitar eksklusif serta 7 -10 unit yang premium series. Gitar yang dibuat dengan spesifikasi khusus, desain unik, penuh ketelitian dan detail-detail keindahan dibuat melalui proses yang lama, sehingga harga yang dibanderol untuk satu gitar bisa berkisar dari 5 juta hingga 30 juta rupiah per buah.
Saat ini gitar butik dari Batiksoul Guitars buatan Guruh selain diminati di dalam negeri, 60 persen produknya diekspor ke luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Kopenhagen serta negara-negara Eropa lainnya.
Prestasi lainnya dari Guruh, pada tahun 2018, guitalele dari kayu mahogany dan pewarna alami asli Indonesia buatannya berhasil mejeng di koleksi The State Museum of Oriental Arts, Moscow, Rusia.