Meski masih dianggap sebagai negara dunia ketiga, Indonesia saat ini memiliki banyak guru besar yang cukup menginspirasi penduduk dunia. Bahkan ada beberapa di antaranya masuk dalam top ilmuwan berpengaruh di dunia . Salah satunya adalah Guru Muh. Harun Achmad selaku Guru Besar dari Universitas Hasanuddin (Unhas).
Pria yang akrab disapa Harun ini telah masuk ke dalam daftar Top 2% World Ranking Scientist berdasarkan hasil peringkat dari Stanford University dan Elsevier BV. Guru Besar satu ini juga menjadi salah satu perwakilan dosen peneliti dari Unhas yang masuk daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia.
Atas pencapaiannya ini menjadikan Harun sebagai satu-satunya dokter gigi di Indonesia yang lolos atas penelitiannya.
Perhitungan peringkat dalam Top 2% World Ranking Scientists dilihat dari penilaian yang berdasarkan bisnis data lebih dari 100 ribu saintis top. Basis data tersebut berisikan informasi mengenai sitasi, h-indeks, hm-indeks, yang disesuaikan dengan penulisan bersama serta indikator gabungan.
Sebelum berhasil terpilih, ia dan para saintis lain dikategorikan menjadi 22 bidang dan 176 sub-bidang keilmuan berdasarkan data sepanjang karier para saintis yang selalu diperbaharui hingga akhir 2020. Setelah dikategorikan menjadi beberapa bidang, saintis yang masuk dalam daftar Top 2% World Ranking Scientist diambil dari posisi 100 ribu teratas berdasarkan skor-c, dengan dan tanpa self-citation atau ranking persentil 2% atau lebih.
Harun termasuk pria beruntung. Sebab dari Indonesia hanya 58 ilmuwan yang lolos dari lembaga riset dan perguruan tinggi. Di sisi lain, Harun sendiri mengatakan pencapainnya kali ini tidak pernah disangka-sangka. Lantaran sejak awal ia hanya fokus mengerjakan untuk memberikan kontribusi dalam bidang keilmuannya dengan bersungguh-sungguh.
Tidak hanya itu, Harun sendiri telah lulus dalam pendidikan doktornya pada 2015. Sepanjang kariernya, Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Unhas ini yang masuk dalam daftar ilmuwan berpengaruh dunia ini kerap aktif untuk terlibat dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Selama menjalankan perannya, tidak tanggung-tanggung ia mengajak kolaborasi dengan pemerintah daerah terdapat beberapa program yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Dari mulai Pemda Luwu Timur hingga Jeneponto.
Pada 2019 lalu Harun pernah dinobatkan sebagai profesor muda periset unggul Unhas. Selain itu juga pernah terpilih sebagai reviewer nasional dan internal dari tahun 2015 dan masih bertahan hingga saat ini.
Kini, buku-buku yang dihasilkan Harun sendiri juga sudah banyak. Total ia telah menerbitkan 10 buku yang berisikan karya penelitian ilmiah beliau.