Apakah pernah mendengar tentang Gunung Api Purba di Indonesia? Nyatanya Indonesia memilikinya, lho. Salah satu Gunung Api Purba Nglanggeran. Gunung tersebut terletak di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Tahukah kamu, Gunung Api Purba merupakan salah satu sebutan untuk fosil gunung berapi yang sudah tidak aktif atau mati. Dahulu kala, gunung api purba sempat aktif seperti gunung-gunung pada saat ini. Namun, gunung sempat meletus beberapa kali selama bertahun-tahun lamanya sebelum akhirnya aktivitas gunung tersebut mati.
Setiap gunung berapi akan melewati suatu proses tentu bukan? Sampai akhirnya aktivitas dari gunung tersebut dinyatakan mati. Magma yang berada di berada di salurannya kehilangan daya dorong. Sehingga membuat jalur magma tersebut terputus. Hal ini pun terjadi juga dengan Gunung Api Purba Nglanggeran.
Berdasarkan hasil penelitian, gunung api purba yang satu ini diperkirakan telah berusia kurang lebih 60 juta tahun lalu. Tinggi gunung api purba ini sekitar 700 meter di atas permukaan laut dan bentuknya menyerupai bebatuan besar yang berdiri tegak. Sangat tinggi sekali, bukan?
Menariknya dari Gunung Api Purba Nglanggeran ini adalah tadinya keberadaan gunung ada di bawah dasar laut. Karena ada suatu proses sehingga menyebabkan gunung ini terangkat ke permukaan dan menjadi sebuah daratan.
Keunikan lain dari gunung api ini adalah banyak tempat-tempat bersejarah. Salah satunya adalah sumber mata air di bawah gua yang bernama Kali Song.
Kemudian ada juga gua kecil dan diapit oleh bebatuan yang besar bernama Song Gudel atau disebut juga dengan goa anak kerbau. Dikatakan demikian karena pada zaman dahulu goa tersebut digunakan sebagai tempat untuk menggembala kerbau.
Ada pula lorong dengan memiliki panjang sekitar 50 meter yang bernama Lorong Sumpitan. Lorong tersebut membelah dinding bebatuan purba. Sayangnya, goa tersebut hanya bisa dilewati oleh satu orang saja.
Selain itu terdapat juga tempat unik lainnya seperti Mata Air Comberan. Meskipun diberi nama demikian, tetapi aslinya mata air tersebut sangat jernih. Ajaibnya Mata Air Comberan tidak pernah kering dan disakralkan oleh masyarakat setempat.