Indonesia memiliki ribuan gua prasejarah yang tersebar di berbagai wilayah dan sudah diteliti baik itu oleh peneliti nasional maupun internasional. Salah satunya seperti Gua Prasejarah Topogaro yang berada di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Sesuai dengan namanya, Gua Prasejarah Topogaro ini terletak di desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat. Terdapat dua situs gua yang dimiliki oleh Gua Topogaro ini, yakni situs Gua Vavompogaro dan Gua Tokandindi. Jejak-jejak peradaban manusia di masa lampau tersimpan dalam situs tersebut. Jarak antara kedua gua tersebut kurang lebih 100 m dan berada di atas permukaan tanah dengan ketinggian 20 m.
Pemandangan indah terbentang di depan gua tersebut, ada juga hutan rindang dan lautan lepas di bagian utara desa Topogaro. Terlihat juga beberapa excavator di sekitar gua yang digunakan untuk mengeruk batu gajah.
Peninggalan Sejarah di Dalam Gua
Terdapat sebuah peninggalan sejarah sebagai kepercayaan tradisional manusia yang pernah hidup di gua ini yang disebut sebagai Soronga. Soronga merupakan wadah kayu yang digunakan untuk menyimpan jenazah orang yang telah meninggal. Hingga akhir abad ke-20, tradisi penguburan dengan Soronga tersebut masih dilakukan sejak pertama kali dikenal pada 2000-2800 tahun yang lalu. Namun, diketahui tempat jenazah yang digunakan untuk tradisi ini juga terus berubah-ubah seiring kemajuan peradaban.
Soronga ditempatkan di gua tersebut karena merupakan suatu kepercayaan bagi para penganutnya. Jadi, masyarakat yang mempercayainya dan menganutnya percaya bahwa dibandingkan dengan manusia yang masih hidup, arwah seseorang yang sudah meninggal derajatnya akan ditempatkan lebih tinggi. Sebelum ditempatkan di Soronga, jenazah akan diletakkan di tempat pembusukan (pontambea). Kemudian selama beberapa waktu jenazah akan dibiarkan beberapa waktu agar kering.
Apabila sudah kering dan menjadi tulang-belulang maka setelah itu akan dilakukan upacara sakral untuk menyimpan jenazah tersebut ke dalam Soronga yang dipimpin oleh seorang tonggala. Soronga ini berukuran kecil dan memiliki pola hias geometris yang menandakan bahwa Soronga telah digunakan sejak zaman neolitik. Di beberapa titik dalam Gua Vavompogaro juga terdapat peninggalan artefak seperti fragmen keramik atau gerabah berslip merah sebagai ciri budaya dari bangsa Austronesia.