Sobat, belakangan ini Indonesia lagi banyak membuat fasilitas pemurnian mineral atau biasa dinamakan smelter. Pembangunan smelter ini bertujuan tak lain tak bukan adalah untuk menyukseskan program hilirisasi industri yang bisa memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia. Nah, baru-baru ini, salah satu kawasan industri Indonesia yaitu PT Vale juga ikut membuat smelter nikel. Lebih tepatnya ia merupakan green smelter pertama di Indonesia, Sob.
Fasilitas pemurnian nikel yang dibangun PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT BNSI) akan menjadi smelter ramah lingkungan rendah karbon terintegrasi pertama di Indonesia.
Lokasi smelter ini tepatnya akan berada di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, sedangkan lokasi pertambangannya terletak di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Mengapa smelter yang dibangun PT Vale dan PT BNSI disebut green smelter? Karena nantinya smelter ini akan menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan energi listrik bersumber dari gas alam, alih-alih batu bara dan PLTU. Pabrik ini digadang-gadang menjadi pabrik yang andal, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Pembangkit listrik gas alam dipilih sebagai kontributor utama di smelter sebagai upaya pengurangan emisi karbon yang menjadi bagian dari peta jalan keberlanjutan PT Vale. Adapun perusahaan ini menetapkan target pengurangan emisi karbon hingga 33 persen pada 2030.
“Kami akan membawa menyukseskan program hilirisasi pemerintah. Kami juga ingin berkontribusi untuk masyarakat dan bumi kita,” ujar CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (12/2/2023).
Demi memastikan pengembangan smelter optimal, PT Vale Indonesia bersama mitranya mengalokasikan total investasi hingga Rp37,5 triliun dengan kapasitas produksi 73 ribu ton per tahun.
Sudah Masuk Tahap Groundbreaking
Sekarang green smelter tersebut telah sampai tahap peletakkan batu pertama dan siap dibangun. Peresmian tahap awal green smelter pertama di Indonesia ini juga disaksikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Green smelter PT Vale menjadi bagian dari proyek Morowali dan diharapkan terwujud hilirisasi sumber daya alam untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini pabrik green smelter pertama yang saya lihat. Berbasis gas LNG, tentu minta dukungan dari Komisi Energi (DPR RI) bahwa ini adalah green energy, green product, dan green mining. Indikator green economy itu mudah, kita lihat langitnya warna biru atau abu-abu. Kalau langit biru berarti sudah harmoni, hijau, dan baik,” ujar Menko Airlangga.