Seorang ilmuwan dengan julukan “Godfather of AI” bernama Geoffrey Hinton dikonfirmasi bahwa dirinya berhenti dan meninggalkan Google pada awal Mei 2023. Keluarnya Geoffrey ini memberi peringatan bahaya kecerdasan buatan yang akan mengancam umat manusia.
Seperti yang kita perhatikan, belakangan ini teknologi kecerdasan buatan semakin marak digunakan dan memberikan banyak kemudahan bagi umat manusia. Namun, di balik kemudahan-kemudahan ini Geoffrey Hinton mengkhawatirkan potensi bahaya AI yang akan terjadi di masa depan kelak.
Diketahui Geoffrey Hinton sendiri merupakan orang yang menciptakan teknologi untuk sistem kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Sebelumnya ia mendedikasikan pekerjaan hingga mendapat penghargaan atas kontribusinya dalam kecerdasan buatan di Google selama lebih dari satu dekade.
Akan tetapi, melalui wawancaranya dengan The New York Times, dirinya mengatakan kemajuan teknologi yang ia ciptakan akan menimbulkan “resiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan”.
Dilansir Engadget via Teknologi.id, pandangan Geoffrey berubah terhadap AI ini dimulai saat tahun lalu. Di mana ketika Google, OpenAI, dan lainnya berlomba-lomba membuat sistem AI yang bisa mengungguli kecerdasan manusia.
“AI telah berkembang pesat hanya dalam waktu lima tahun terakhir, apa yang akan terjadi dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.
“Ambil perbedaannya dan sebarkan ke depan. Itu menakutkan,” imbuh Geoffrey sebagaimana dikutip Beritasatu.
Karena selama ini AI mempelajari perilakunya berdasarkan dari data pelatihan yang diberikan Geoffrey khawatir akan kemajuan kecerdasan buatan yang semakin tak terkendali dan tanpa kontrol yang efektif. Akibatnya hal ini bisa menimbulkan masalah besar apabila tak ada batasan yang jelas.
Lebih lanjut, Hinton juga menyampaikan bahwa persaingan antara raksasa teknologi membuat perusahaan lain untuk merilis teknologi AI terbaru di mana kecepatannya dianggap berbahaya, karena berpotensi menghilangkan pekerjaan dan menggantikan pekerjaan lainnya.
“Sulit untuk melihat bagaimana Anda mencegah aktor jahat menggunakannya untuk hal-hal buruk,” tambahnya.
Pemikiran bahaya AI dari Geoffrey Hinton juga selaras dengan sebuah situs bernama Future of Life Institute. Di situs tersebut terlihat bahwa mereka melayangkan petisi surat terbuka yang telah ditandatangani oleh pakar teknologi yang berisikan untuk menghentikan pengembangan AI.
Kalau “Godfather of AI”, Geoffrey Hinton saja berpikir AI bisa menimbulkan bahaya yang besar bagi keberlangsungan umat manusia di masa mendatang, apakah teknologi kecerdasan buatan harus diberhentikan? Menurut Sobat bagaimana?