Siapa sangka, berawal dari permasalahan di dunia ternak lele menjadikan pria ini menghasilkan inovasi mutakhir bagi sektor agrikultur. Ia adalah Gibran Huzaifah, alumni Institut Teknologi Bandung jurusan Biologi yang kisah perjalanan inovasinya menginspirasi.
Saat kecil hingga berhasil berkuliah di ITB, Gibran berada di lingkungan keluarga yang kesulitan ekonomi. Namun, hal ini tidak menjadikan penghalang baginya. Pantang menyerah, Gibran memacu dirinya untuk mengambil pekerjaan jenis apa saja yang menghasilkan uang. Mulai dari tutorial online dari luar negeri, mengikuti kompetisi, memasok sayuran ke restoran yang ada di Bandung, hingga beternak cacing ia lakukan untuk membiayai kehidupan sehari-hari sekaligus kuliah.
Saat mengikuti kuliah praktek lapangan, Gibran mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan petani, peternak, dan pengusaha perikanan. Saat itulah, seorang dosen menyarankannya untuk berbudidaya lele. Setelah menyelesaikan kuliah praktek lapangan, Gibran menyewa kolam lele ukuran 5 x 10 m seharga Rp400.000 per tahun di Baleendah, Bandung. Inilah awal mulai Gibran terjun di dunia perikanan secara otodidak.
Sayangnya semesta belum mendukung Gibran, bisnis tersebut tidak berjalan baik. Hal ini dikarenakan dia masih berkutat dengan biaya pakan ikan yang menghabiskan ¾ dari total biaya operasional dan tantangan ini tak hanya dialaminya, setiap peternak di bisnis agrikultur juga mengalami masalah ini.
Melihat banyaknya keluhan yang dirasakan tersebut, kreativitas Gibran pun terpacu. Pada tahun 2012, Gibran berinovasi dan menjawab masalah biaya pakan budidaya ikan melalui eFishery. Perangkat ini adalah solusi pakan cerdas untuk budidaya ikan udang, dan lele yang memungkinkan pemberian makan lewat mesin secara otomatis. Dengan alat ini, jumlah pakan yang diberikan tidak mubazir melainkan dapat disesuaikan sesuai ‘dosis’ efisien.
Gibran menjelaskan, eFishery merupakan aplikasi yang terhubung dengan internet dan dapat dikontrol langsung melalui smartphone atau laptop, di mana dan kapan saja. Dengan hadirnya teknologi ini, biaya pakan dapat ditekan hingga 25%, mengurangi biaya produksi 16% per kg dan meningkatkan pertumbuhan rata-rata harian sebesar 15% per kg. Gibran mengklaim, dengan eFishery ini para pembudidaya dapat meningkatkan keuntungan secara signifikan.
Melalui eFishery, Gibran menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Seperti Mandiri Young Technopreneur Award (2012), Best of the Best Young Entrepreneur dari Kementerian Koperasi dan UKM (2013), Global Winner of Get in The Ring (2014) dalam Olympiade for Startup Rotterdam, Slush Global Winner 2014 di Helsinki, Finalis Seedstars World Global 2015 di Jenewa, Seputar Indonesia Award 2015, Spark Fire Pitch on Global Entrepreneur Summit 2015 di Nairobi, dan Forbes 30 Under 30 Asia 2017.