Di tengah kondisi ekonomi global yang tengah terancam resesi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat terus mendorong industri sepatu lokal, khususnya di Cibaduyut agar semakin kompetitif dan mendunia.
Berbicara hal tersebut, Kadisperindag Jabar, Lendra Sofyan mengungkapkan bahwa perajin sentra sepatu Cibaduyut di Kota Bandung tak kalah memiliki kualitas yang sangat luar biasa.
“Hasilnya, produk-produk sepatu Cibaduyut juga mendunia,” ungkapnya, melansir Bisnis.com, di Bandung pada Rabu (11/1).
Lendra yang beberapa waktu lalu mengunjungi ke satuan pelaksana pengendalian intern Persepatuan Cibaduyut Bandung dapat melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan sepatu itu dibentuk dari tangan para perajin lokal.
“Satpel PI persepatuan Cibaduyut merupakan salah satu unit pelayanan yang berada di bawah naungan Disperindag Jabar,” imbuhnya.
Baik Kadisperindag Jabar maupun Kementerian Perindustrian sedang memastikan bersama industri sepatu lokal dengan cara terus mendorong persepatuan. Salah satu upayanya adalah mempertemukan potensi IKM dengan berbagai industri pendukung guna menunjang ekspor.
“Dengan adanya kolaborasi IKM dengan berbagai platform menjadi salah satu pilihan untuk lebih kompetitif saat menghadapi resesi,” katanya.
Melansir Bisnis.com, seperti informasi yang beredar sebelumnya Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan kolaborasi dengan produk merek sepatu ternama guna membangkitkan kembali industri sepatu Cibaduyut.
Reni Yanita selaku Direktur Jenderal IKMA Kemenperin mengatakan kolaborasi ini dilakukan dengan produk sepatu merek Adorable Project. Jenama sepatu yang fokus bergerak di bidang alas kaki ini diharapkan bisa membuat pelaku bisnis sepatu di Cibaduyut mengembangkan inovasi sesuai dengan kemajuan zaman saat ini.
Dalam hal ini Reni mengatakan industri alas kaki Tanah Air menjadi salah satu sektor yang diprediksikan mempunyai potensi pasar lokal dan global yang harus diisi dengan produk alas kaki dalam negeri.
Hal ini tentunya juga dari data yang dikeluarkan oleh World Footwear Yearbook 2022 yang isinya menyatakan Indonesia sebagai negara konsumen produk alas kaki terbesar keempat di dunia. Total konsumsinya bisa mencapai 808 juta pasang sepatu atau sekitar 3,8 persen dari jumlah konsumsi produksi alas kaki dunia pada tahun 2021.
Selain itu, Indonesia juga merupakan negara paling banyak ketiga di dunia setelah China dan Vietnam yang mengekspor alas kaki di tahun 2021. Melihat dari kuantitas ekspor produk alas kaki Indonesia sejauh ini mencapai 427 juta pasang atau setara dengan 3,3 persen dari total produk alas kaki yang diekspor ke mancanegara.
Semoga industri sepatu lokal Cibaduyut terus berkembang ya, Sob, sehingga sektor ini semakin dikenal oleh dunia dan bisa bertahan di tengah ancaman resesi ini.