Gempa susulan mengguncang wilayah di Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.30 WITA. Kali ini, getaran gempa lebih kuat dari sebelumnya yakni berkekuatan 6,2 SR yang mengakibatkan beberapa fasilitas rusak berat.
Seperti yang diinformasikan BMKG, pusat gempa susulan berada di darat 6 Km Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, dengan kedalaman 10 Km tepatnya di 2.98 LS – 118.94 BT. Gempa terasa hingga wilayah Palu dan Makassar.
Akibat gempa ini kantor Gubernur Sulawesi Barat yang berada di Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju rusak cukup berat. Selain itu, Hotel Matos yang berada di Jl. Yos Sudarso juga mengalami kerusakan parah.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Palu langsung mengirimkan personel SAR ke Majene, Sulawesi Barat, pada pukul 06.18 WITA guna membantu korban gempa bumi.
Menurut warga Kabupaten Polewali Mandar, gempa yang dirasakan cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik. Guncangan gempa memicu kepanikan hingga banyak warga berhamburan keluar rumah.
“Dua tim rescque berjumlah 12 personil kami berangkatkan ke Majene,” jelas Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes seperti dikutip media setempat.
Para personel SAR dari Basarnas Palu dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Palu, Andi Sultan. Diperkirakan perjalanan darat menuju Mamuju akan menghabiskan waktu 8 jam.
Untuk mendukung operasi SAR, Basarnas juga menyiapkan armada dan alat pendukung seperti 1 unit kendaraan rescue, truk personel, satu set alat estrikasi, palsar pendukung dan APD virus Corona.
Hingga pukul 09:00 WITA diketahui ada dua warga yang terjebak di Kantor Gubernur Sulawesi Barat. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulbar saat ini masih menunggu kedatangan alat berat untuk mengevakuasi dua warga yang terjebak di dalam gedung.
“Data yang kami peroleh ada 2 orang yang terjebak di kantor Gubernur ini,” jelas Darno Majid, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulbar.
Sementara itu, BPBD Majene menginformasikan, gempa tersebut membuat longsor di tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju. Sebanyak 62 unit rusak berat (data sementara), di antaranya Puskesmas, Kantor Pemerintah dan ramil Malunda.