Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, masyarakat dari wilayah Jabodetabek sejak Jumat (6/5/2021) mulai banyak meninggalkan kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi untuk mudik ke daerah, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Pulau Sumatera. Melihat hal tersebut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para Bupati dan Walikota untuk bertindak mengantisipasi kebocoran atau pemudik yang lolos ke wilayah Jawa Tengah.
Kebocoran para pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah diakibatkan oleh nekatnya para pemudik atau masyarakat yang ingin ke kampung halaman. Ganjar Pranowo sendiri memprediksi sekitar 1 (satu) juta orang telah masuk ke Jawa Tengah.
“Saya memperkirakan yang masuk Jateng sekitar sejuta orang, sama kayak tahun lalu,” ujar Ganjar saat mengecek pos penyekatan pemudik di wilayah Tegal pada Minggu (9/5/2021).
Sedangkan berdasarkan catatan yang diterima Ganjar dari Dinas Perhubungan bahwa angkutan masuk sudah ada sekitar 632.000 pemudik. Atas jumlah pemudik tersebut, Gubernur Jawa Tengah meminta Walikota, Bupati, Lurah hingga tingkat Ketua RT untuk turun secara langsung untuk melakukan pengecekan di daerah masing-masing.
“Maka saya minta ada pengetesan hingga ke bawah. Saya tadi perjalanan dari Semarang ke Tegal, melihat sepanjang perjalanan cukup sepi. Saya terima kasih karena masyarakat taat menunda mudik dan saya berharap kondisi ini bertahan sampai tanggal 17 nanti,” tambahnya.
Selain itu, Ganjar menegaskan semua masyarakat yang nekat mudik dan lolos dari penyekatan wajib dicek melalui Program Jogo Tonggo dan pengurus RT, RW maupun kelurahan diminta proaktif melakukan pengecekan.
Tidak lupa, Gubernur Ganjar juga meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan di air mengalir dan menjaga jarak atau social distancing dan menghindari kerumunan.