Bali memang menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pada sepanjang Pantai Kuta di Bali terbentang gang yang melegenda dan telah mendunia. Gang tersebut dikenal dengan nama Gang Poppies Bali.
Gang Poppies Bali yang legendaris ini pastinya sudah tak asing lagi bagi para wisatawan yang melancong ke kawasan pantai Kuta dan Legian. Melansir dari goodnewsfromindonesia.id, nama Poppies bermula dari nama warung yang dimiliki Sang Ayu Made Cenik Sukeni pada tahun 1970. Warung Sang Ayu terletak dekat dengan Pantai Kuta, tempat para wisatawan asing nongkrong.
Beberapa fakta menarik ada di dalam gang yang namanya mendunia ini, mulai dari disebut sebagai kampung bule hingga menjadi gang mati akibat pandemi.
Banyak Tempat Penginapan
Gang Poppies yang beken ini disebut-sebut sebagai kampung bule karena banyaknya turis asing yang tinggal di sana. Maka dari itu tak heran jika terdapat banyak tempat penginapan seperti hotel dan bungalow. Selain penginapan, kawasan ini dipadati dengan restoran, minimarket, penjual suvenir, studio seniman, dan tempat-tempat usaha lainnya.
Diambil dari Nama Bunga di AS
Nama Poppies untuk warung Sang Ayu diberikan oleh George dan Bob, wisatawan yang sudah sering berlangganan dan ikut mempromosikan warung tersebut. Poppies diambil dari nama sebuah bunga indah yang tumbuh di California, Amerika Serikat. Lambat laun restoran Poppies mulai berkembang pesat, dan nama Poppies pun semakin dikenal. Dari sinilah kemudian orang menyebut gang menuju restoran Poppies sebagai Gang Poppies.
Terbagi dalam Dua Jalur
Saking terkenalnya, kawasan di sekitarnya pun jadi disebut dengan Poppies Lane atau jalur Poppies pada sekitar tahun 1972. Gang Poppies ini terbagi menjadi dua jalur, yakni Poppies I dan Poppies II. Gang Poppies I letaknya berjarak tak terlalu jauh dari Hard Rock Hotel. Sedangkan, Gang Poppies II berada persis di tengah-tengah pantai Kuta dan Legian. Jika ditelusuri, kedua gang itu tembus ke segala lokasi wisata, seperti monumen Bom Bali di jalan Legian dan kawasan Seminyak.
Menjadi Judul Lagu Band Slank
Keberadaan Gang Poppies ini tak terlepas dari ramainya pantai Kuta dan Legian sebagai kawasan wisata. Ramainya gang ini juga semakin meningkat setelah band legendaris Indonesia, Slank membuat lagu yang terinspirasi dari gang Poppies ini sendiri yang diberi judul Poppies Lane Memory.
Gang mati selama pandemi
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, kawasan Gang Poppies ini tak pernah sepi, termasuk di malam hari. Lalu lalang turis yang berjalan kaki kerap berpapasan dengan pengendara motor. Bahkan tidak jarang, kendaraan roda empat memaksa melalui jalanan sempit ini.
Namun, di masa pandemi seperti sekarang ini kawasan yang dijuluki sebagai ‘Kampung Turis’ ini sempat seperti kota mati karena banyak tempat usaha di sana yang tutup saat pandemi berlangsung. Hal tersebut dikarenakan hampir 90 persen wilayah Badung selatan bertumpu pada sektor pariwisata.
Dijuluki Kampung Bule
Sebagai kampung bule, tentu saja pemandangannya sangat berbeda dengan kampung pada umumnya. Dalam gang ini hampir tidak ditemui tempat tinggal karena hanya ada ada hanya hotel, penginapan, restoran, butik, dan para penjual souvenir atau studio rajah tubuh (tattoo). Setiap bangunannya pun rata-rata kecil tapi memiliki desain yang unik dan tak ada yang terlihat berukuran besar dan megah.