Belakangan ini, banyak anak muda yang mulai bahu-membahu memajukan Indonesia. Baik dari segi keilmuan teknologi hingga yang lain sebagainya. Salah satunya adalah Gamma Abdurrahman Thohir atau yang dikenal dengan Gamma Thohir. Ia adalah sosok pemuda yang sukses mengatasi kesenjangan energi antara kota besar dan pelosok melalui konsep renewable energy.
Konsep renewable energy ini dipilih semenjak dirinya melakukan perjalanan ke perkampungan masyarakat adat di lereng Gunung Halimun, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada 2015 silam, bernama Desa Kasepuhan Ciptagelar.
Ia melihat kawasan tersebut asri namun akses kelistrikan masih terbatas. Hal ini dikarenakan lokasi desai tersebut yang berada di pegunungan dan jauh dari pusat pemerintahan. Momen inilah yang menjadikan tolok ukur dirinya untuk mengembangkan energi terbarukan (renewable energy). Menurutnya konsep tersebut tepat untuk diaplikasikan di perdesaan karena filosofi energi terbarukan adalah tetap melestarikan alam dan hanya mengambil sebagiannya untuk kebutuhan masyarakat.
Berbicara tentang energi terbarukan, apakah ada yang tahu tentang renewable energy? Nah, konsep ini sebenarnya memanfaatkan potensi energi terbarukan. Misalnya energi yang memanfaatkan air dan sinar matahari, sehingga keasrian alam masih tetap terjaga.
Salah satu cara mengatasinya dengan menginisiasi pembangkit listrik tenaga mikro hidro mencapai 40 kW dari hasil sulingan air. Proyek ini menjadi awal dari era baru warga Kasepuhan Ciptagelar yang terdiri dari 78 rumah tangga dan 338 total masyarakat sekitar dalam mendorong perkembangan sosial dan ekonomi setempat.
Melalui EBT bertenaga aliran air inilah, potensi sosial dan ekonomi warga Ciptagelar makin terihat. Adapun dampak positif yang dapat dirasakan warga adalah segi pendidikan yakni anak-anak bisa belajar di malam hari karena ada pasokan listrik, perekonomian diprediksi makin tumbuh baik salah satunya mengandalkan usaha pengemasan kopi dari kebun warga setempat.
Setelah menyelesaikan proyeknya di Ciptagelar, Gamma Thohir kemudian melanjutkan studi S1 ke Pepperdine University, Los Angeles, Amerika Serikat. Pada tahun 2022, Gamma pulang ke Tanah Air dengan semangatnya dalam menyebarkan energi terbarukan ke pelosok negeri. Termasuk di antaranya Desa Liyu, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Bahkan, ketika berada di Desa Liyu dirinya berhasil bekerja sama dengan masyarakat Dayak Deah untuk membangun listrik tenaga surya guna membangkitkan industri pariwisata dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Berkat inovasinya tersebut, Gamma kemudian dipercaya menjadi pembicara pada acara Conference of The Parties ke-27 (COP 27) yang diselenggarakan di Mesir pada 10 November 2022 mendatang.
Buah pikir dan aktivitas yang dilakukan oleh sosok pemuda penuh inspirasi seperti Gamma Thohir perlu dicontoh, nih, Sobat. Nggak ada salahnya, bukan, membangun negeri melalui konsep renewable energy atau energi berkelanjutan lainnya. Tertarik untuk mencoba berinovasis seperti Gamma Thohir, Sob?